![]() |
Musibah
robohnya bangunan mushala di Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo,
menyisakan duka bagi banyak kalangan. Bangunan tiga lantai itu roboh pada hari Senin
29 September 2025 ketika para santri sedang melaksanakan kegiatan shalat
berjamaah Ashar. Sejumlah santri terjebak di antara reruntuhan bangunan, bahkan
beberapa santri dilaporkan meninggal dunia. Dalam hal ini santri yang meninggal
dunia insya Allah meninggal dalam keadaan husnul khatimah dan dikatagorikan
mati syahid dengan beberapa pertimbanga yaitu :
Pertama :
Para santri yang meninggal itu karena tertimpa reruntuhan bangunan. Banyak
hadits nabi yang menjelaskan macam-macam penyebab orang itu dikatagorikan mati
syahid, di antaranya adalah hadits nabi :
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُوْنُ ، وَالْمَبْطُوْنُ ،
وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ ، وَالشَّهِيْدُ فِى سَبِيلِ اللهِ
Dari
Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw
bersabda : Orang yang mendapat derajat
syahid ada lima macam, yaitu korban meninggal karena wabah tha’un (pes), korban
meninggal karena sakit perut, korban meninggal karena tenggelam, korban
meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan, dan orang yang gugur di jalan
Allah. (H. R. Bukhari no. 2829 dan Muslim no. 5049).
Kedua : Para
santri itu meninggal dalam rangka mencari ilmu, Dalam hadits disebutkan :
عَنْ أَنَسِ
بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Dari
Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa keluar (dari
rumahnya) untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali.
(H. R. Tirmidzi no. 2859)
Syaikh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya
menyebutkan :
وَأَمَّا
الشَّهِيْدُ فَهُوَ ثَلَاثَةُ أَقْسَامٍ، لِأَنَّهُ إِمَّا شَهِيْدُ الْآخِرَةِ
فَقَطْ (اِلَى عَنْ قَالَ) وَالْمَيِّتُ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ، وَلَوْ عَلَى
فِرَاشِهِ. وَالْحَرِيْقُ، وَالْمَيِّتُ بِهَدْمٍ
Adapun
syahid (orang yang mati syahid) itu terbagi menjadi tiga golongan. Salah
satunya adalah syahid akhirat saja (hingga perkataan), termasuk golongan syahid
ini adalah orang yang meninggal ketika sedang menuntut ilmu, meskipun ia
meninggal di atas tempat tidurnya. Orang yang meninggal karena kebakaran. Orang
yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. (Nihayatuz Zain fi Irsyadi
Al-Mubtadi'ian, hal. 156-157)
Ketiga :
Santri yang meninggal itu sedang melakukan ibadah shalat ashar berjamaah,
Seseorang yang meninggal sedang melaksanakan ibadah, seperti shalat, dianggap
meninggal dalam keadaan iman dan ketaatankepada Allah. Momen meninggal yang
mulia ini bisa menjadi indikasi bahwa Allah meridhai hamba-Nya. Kematian yang
baik adalah puncak kesuksesan seorang Muslim.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar