Kamis, 18 Februari 2016

Larangan mengubur jenazah pada malam hari



جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللِه يُحَدِّثُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ يَوْمًا فَذَكَرَ رَجُلاً مِنْ أَصْحَابِهِ قُبِضَ فَكُفِّنَ فِى كَفَنٍ غَيْرِ طَائِلٍ وَقُبِرَ لَيْلاً فَزَجَرَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْبَرَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهِ إِلاَّ أَنْ يُضْطَرَّ إِنْسَانٌ إِلَى ذَلِكَ وَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحَسِّنْ كَفَنَهُ
Diceritakan dari Jabir bin Abdullah, bahwa suatu hari Nabi saw berkhutbah, lalu sempat menyebut nama seorang laki-laki sahabatnya yang meninggal, lalu dikafani dengan kain kafan yang kurang panjang dan dikuburkan pada malam hari. Maka Rasulullah saw melarang mengubur jenazah pada malam hari agar ia dishalati (oleh lebih banyak orang) kecuali kalau hal itu dalam keadaan darurat, dan Nabi saw bersabda pula : Apabila salah seorang diantara kamu mengkafani saudaranya maka hendaklah memperbaiki kain kafannya. (H. R. Muslim no. 2228, Ahmad no. 14510 dan lainnya)

Hadits ini menunjukkan tentang larangan mengubur jenazah pada malam hari,  dan hadits ini mansukh (dibatalkan) oleh hadits di bawah ini :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ مَاتَ إِنْسَانٌ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُوْدُهُ فَمَاتَ بِاللَّيْلِ فَدَفَنُوْهُ  لَيْلاً، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَخْبَرُوْهُ فَقَالَ مَا مَنَعَكُمْ أَنْ تُعْلِمُوْنِى. قَالُوْا كَانَ اللَّيْلُ فَكَرِهْنَا وَكَانَتْ ظُلْمَةٌ أَنْ نَشُقَّ عَلَيْكَ . فَأَتَى قَبْرَهُ فَصَلَّى عَلَيْهِ
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata : seseorang meninggal dunia dan Rasulullah saw melayatnya. Orang itu meninggal dunia pada malam hari dan mereka menguburkannya pada malam itu juga. Ketika pagi hari, mereka memberitahu kepada Nabi saw, maka beliau menjawab : Apa yang menghalangimu memberitahuku? Mereka menjawab : Kami segan dan khawatir pada malam hari yang gelap akan membuat susah bagi tuan. Maka Nabi mendatangi kuburannya dan shalat di sana. (H. R. Bukhari no. 1247

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ قَالَ رَأَى نَاسٌ نَارًا فِى الْمَقْبَرَةِ فَأَتَوْهَا فَإِذَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْقَبْرِ وَإِذَا هُوَ يَقُوْلُ نَاوِلُوْنِى صَاحِبَكُمْ. فَإِذَا هُوَ الرَّجُلُ الَّذِى كَانَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالذِّكْرِ
Jabir bin Abdullah berkata : Orang-orang melihat nyala api di pekuburan. Lalu mereka datang ke sana. Ternyata Rasulullah saw ada di pekuburan itu. Beliau bersabda : Teman-temanmu mendapatiku di sini. Tiba-tiba ada seorang yang berdzikir dengan suara keras. (H. R. Abu Daud no. 3166 dan Baihaqi no. 7160)

Kedua hadits ini membolehkan menguburkan jenazah pada malam hari, Sekaligus hadits ini me-nasakh atau membatalkan hadits yang terdahulu di atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar