جَابِرَ
بْنَ عَبْدِ اللِه يُحَدِّثُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ يَوْمًا فَذَكَرَ رَجُلاً مِنْ أَصْحَابِهِ قُبِضَ فَكُفِّنَ
فِى كَفَنٍ غَيْرِ طَائِلٍ وَقُبِرَ لَيْلاً فَزَجَرَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْبَرَ الرَّجُلُ
بِاللَّيْلِ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهِ إِلاَّ أَنْ يُضْطَرَّ إِنْسَانٌ إِلَى
ذَلِكَ وَقَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحَسِّنْ كَفَنَهُ
Diceritakan
dari Jabir bin Abdullah, bahwa suatu hari Nabi saw berkhutbah, lalu sempat
menyebut nama seorang laki-laki sahabatnya yang meninggal, lalu dikafani dengan
kain kafan yang kurang panjang dan dikuburkan pada malam hari. Maka Rasulullah
saw melarang mengubur jenazah pada malam hari agar ia dishalati (oleh lebih
banyak orang) kecuali kalau hal itu dalam keadaan darurat, dan Nabi saw
bersabda pula : Apabila salah seorang diantara kamu mengkafani saudaranya maka
hendaklah memperbaiki kain kafannya. (H. R. Muslim no. 2228, Ahmad no. 14510
dan lainnya)
Hadits ini
menunjukkan tentang larangan mengubur jenazah pada malam hari, dan hadits ini mansukh (dibatalkan)
oleh hadits di bawah ini :
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ مَاتَ إِنْسَانٌ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُوْدُهُ
فَمَاتَ بِاللَّيْلِ فَدَفَنُوْهُ لَيْلاً،
فَلَمَّا أَصْبَحَ أَخْبَرُوْهُ فَقَالَ مَا مَنَعَكُمْ أَنْ تُعْلِمُوْنِى.
قَالُوْا كَانَ اللَّيْلُ فَكَرِهْنَا وَكَانَتْ ظُلْمَةٌ أَنْ نَشُقَّ عَلَيْكَ .
فَأَتَى قَبْرَهُ فَصَلَّى عَلَيْهِ
Dari Ibnu
Abbas ra, ia berkata : seseorang meninggal dunia dan Rasulullah saw melayatnya.
Orang itu meninggal dunia pada malam hari dan mereka menguburkannya pada malam
itu juga. Ketika pagi hari, mereka memberitahu kepada Nabi saw, maka beliau
menjawab : Apa yang menghalangimu memberitahuku? Mereka menjawab : Kami segan
dan khawatir pada malam hari yang gelap akan membuat susah bagi tuan. Maka Nabi
mendatangi kuburannya dan shalat di sana. (H. R. Bukhari no. 1247
جَابِرَ
بْنَ عَبْدِ اللهِ قَالَ رَأَى نَاسٌ نَارًا فِى الْمَقْبَرَةِ فَأَتَوْهَا
فَإِذَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْقَبْرِ وَإِذَا هُوَ يَقُوْلُ نَاوِلُوْنِى صَاحِبَكُمْ.
فَإِذَا هُوَ الرَّجُلُ الَّذِى كَانَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالذِّكْرِ
Jabir bin
Abdullah berkata : Orang-orang melihat nyala api di pekuburan. Lalu mereka
datang ke sana. Ternyata Rasulullah saw ada di pekuburan itu. Beliau bersabda :
Teman-temanmu mendapatiku di sini. Tiba-tiba ada seorang yang berdzikir dengan
suara keras. (H. R. Abu Daud no. 3166 dan Baihaqi no. 7160)
Kedua hadits
ini membolehkan menguburkan jenazah pada malam hari, Sekaligus hadits ini me-nasakh
atau membatalkan hadits yang terdahulu di atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar