Jumat, 09 Februari 2018

Rukun, Sunnah Ab'ad, dan Sunnah Haiat dalam Shalat

Shalat adalah suatu kuajiban bagi umat Islam, tentunya dalam melaksan shalat kita dituntut sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi saw. Dalam hadits disebutkan :

عَنْ أَبِى قِلاَبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ أَتَيْنَا إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُوْنَ ، فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِيْنَ يَوْمًا وَلَيْلَةً ، وَكَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيْمًا رَفِيْقًا ، فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَهَيْنَا أَهْلَنَا أَوْ قَدِ اشْتَقْنَا سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ قَالَ ارْجِعُوْا إِلَى أَهْلِيْكُمْ فَأَقِيْمُوْا فِيْهِمْ وَعَلِّمُوْهُمْ وَمُرُوهُمْ - وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لاَ أَحْفَظُهَا - وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِى أُصَلِّى ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ

Dari Abu Qilabah berkata, telah menceritakan kepada kami Malik, Kami datang menemui Nabi saw, saat itu kami adalah para pemuda yang usianya sebaya. Maka kami tinggal bersama beliau selama dua puluh hari dua puluh malam. Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan lembut. Ketika beliau menganggap bahwa kami telah ingin, atau merindukan keluarga kami, beliau bertanya kepada kami tentang orang yang kami tinggalkan. Maka kami pun mengabarkannya kepada beliau. Kemudian beliau bersabda : Kembalilah kepada keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan perintahkan (untuk shalat). Beliau lantas menyebutkan sesuatu yang aku pernah ingat lalu lupa. Beliau mengatakan : Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat. Maka jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi Imam adalah yang paling tua di antara kalian. (H. R. Bukhari no. 631)

 

Rukun Shalat adalah sesuatu yang harus terpenuhi di dalam shalat yang seandainya tidak terpenuhi maka akan bisa mengakibatkan shalatnya tidak sah apabila sampai selesai salam belum juga terpenuhi.

 

Rukun shalat ada tujuh belas, yaitu:

 

1.   Niat.

2.   Takbirotul ihrom (mengucapkan Allahu Akbar).

3.   Berdiri bagi yang mampu.

4.   Membaca fatihah.

5.   Ruku’.

6.   Thuma’ninah (diam sebentar) ketika ruku’.

7.   I’tidal.

8.   Thuma’ninah ketika i’tidal.

9.   Sujud dua kali.

10. Thuma’ninah ketika sujud.

11. Duduk diantara dua sujud.

12. Thuma’ninah ketika duduk.

13. Tasyahud akhir.

14. Duduk diwaktu tasyahud.

15. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad saw.

16. Salam yang pertama

Dalam hadits disebutkan :

عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِيْنِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ حَتَّى يُرَى بَيَاضُ خَدِّهِ  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ.

Dari Ammar bin Yasir ia berkata : Adalah Rasulullah saw memberi salam ke kanan dan ke kiri, sampai kelihatan putih pipi beliau, (dengan ucapan) : Assalamu'alaikum wa rahmatullah, assalamu'alaikum wa rarahmatullah. (H. R. Ibnu Majah no. 969,  Nasa'i no. 1318 dan lainnya)

 

17. Tertib (berurutan sesuai urutannya).

 

Sunnah Ab’ad adalah kesunnahan-kesunnahan pada shalat yang apabila ditinggalkan dengan sengaja atau lupa, maka disunnahkan menggantinya dengan melakukan sujud syahwi. Cara melakukan sujud syahwi bisa di baca di artikel ini : http://www.wongsantun.com/2017/10/sujud-sahwi.html

 

Sunnah ab’ad shalat ada tujuh, yaitu :

 

1.Tasyahud awal.

2. Duduk tasyahud awal.

3. Membaca shalawat untuk nabi Muhammad saw ketika tasyahud awal.

4. Membaca shalawat untuk keluarga nabi ketika tasyahud akhir.

5. Do’a qunut.

6. Berdiri ketika do’a qunut.

7. Membaca shalawat dan salam untuk nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat ketika do’a qunut.

 

Sunnah Haiat adalah kesunahan-kesunahan pada shalat yang apabila ditinggalkan tidak dianjurkan diganti dengan sujud syahwi. Jika dengan sengaja menggantinya dengan sujud syahwi maka shalatnya akan batal.

 

Sunnah haiat dalam shalat ada lima belas, yaitu :

 

1.  Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikrom, ruku’, bangun dari ruku’, dan ketika berdiri setelah tasyahud yang pertama.

2.   Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri.

3.   Membaca doa iftitah.

4.   Membaca ta’awudz

5.   Membaca surat  atau ayat dari Al-Qur'an setelah fatihah.

6.   Membaca dengan keras (jahr) dan pelan (lirih) pada tempatnya.

7.   Takbir setiap bangun dan turun.

8.   Membaca tasbih pada saat ruku’ dan sujud.

9.   Membaca Amin

10. Membaca sami’allahu liman hamidha robbana lakal hamdu pada saat i’tidal.

11. Duduk iftiros diselain tasyahud akhir.

12. Duduk tawaruk pada tasyahud akhir.

13.  Meletakkan kedua tangan diatas kedua paha ketika duduk.

14. Menggenggam jari-jari tangan kanan, kecuali jari telunjuk dalam    bertasyahhud, dan mengembangkan (mbeber) jari-jari tangan kiri.

15. Salam yang kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar