Senin, 24 Agustus 2020

Keutamaan Mati Syahid

 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ وَدِدْتُ أَنِّى لَأُقَاتِلُ فِى سَبِيٍلِ اللهِ فَأُقْتَلُ ثُمَّ أُحْيَا ثُمَّ أُقْتَلُ ، ثُمَّ أُحْيَا ، ثُمَّ أُقْتَلُ ، ثُمَّ أُحْيَا ، ثُمَّ أُقْتَلُ ، ثُمَّ أُحْيَا . فَكَانَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ يَقُولُهُنَّ ثَلاَثًا أَشْهَدُ بِاللهِ

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Demi Dzat yang jiwaku berada di kekuasaan-NYA, sungguh aku suka jika aku berperang fi sabilillah lantas aku terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh. Abu Hurairah mengulanginya tiga kali, saya bersaksi atas nama Allah. (H. R. Bukhari no.7227)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar