1. Diawali dengan mambaca basmalah
وَفِي رِوَايَةٍ كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِْ أَقْطَعُ
Dalam riwayat yang lain, setiap perkara yang baik
bila tidak dimulai dengan menyebut nama Allah, maka terputus (dari rahmat
Allah). (Imam Nawawi - Kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab, Juz I, halaman 73)
2. Memuji kepada Allah
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ
أَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِحَمْدِ اللهِ فَهُوَ أَقْطَعُ
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda
: Setiap perkara yang baik bila tidak dimulai dengan memuji kepada Allah, maka
terputus (dari rahmat Allah) (H. R. Ibnu Hibban no. 173, Ibnu Majah no. 1969,
Baihaqi no. 5978 dan lainnya)
3. Membaca shalawat
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ
بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَىْءٌ حَتَّى تُصَلِّىَ عَلىٰ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Umar bin
khaththab, ia berkata : Sesungguhnya doa itu tertahan (mengambang) antara
langit dan bumi, tidak dapat naik sedikitpun sampai dibacakan shalawat kepada
nabimu saw. (H. R. Tirmidzi no. 488)
عن فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ صَاحِبَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ سَمِعَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاً يَدْعُو فِى صَلاَتِهِ لَمْ يُمَجِّدِ اللهُ تَعَالَى وَلَمْ
يُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجِلَ هَذَا. ثُمَّ
دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ
وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِىِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ
Dari Fadhalah bin Ubaid sahabat Rasulullah saw
berkata : Rasulullah saw mendengar seorang laki-laki berdoa pada (rangkaian)
shalatnya, tanpa memuliakan Allah ta'ala (dengan memuji-Nya) dan tanpa
mengucapkan shalawat kepada Nabi saw,
maka Rasulullah bersabda : orang ini maunya segera. Kemudian ia
memanggilnya. Belaiu bersabda kepadanya atau (perawi hadits ragu-ragu) kepada
yang lain : Apabila salah seorang dari kamu telah selesai shalat, hendaklah ia
mulai pula memuliakan dan memuji Tuhannya kemudian mengucapkan shalawat kepada
Nabi saw, barulah ia berdoa sesudahnya sesuka hatinya. (H. R.Abu Daud no. 1483,
Tirmidzi no. 3815 dan lainnya)
4. Menghadap
kiblat
5. Mengangkat
tangan dan mengusapkan ke wajah ketika selesai doa
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ فِى
الدُّعَاءِ لَمْ يَحُطَّهُمَا حَتّٰى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ.
Dari Umar bin
khattab ra beliau berkata, manakala Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya
ketika berdoa, beliau tidak menurunkan keduanya sebelum mengusap wajahnya
dengan kedua tangannya. (H. R. Tirmidzi no. 3714)
6. Dengan
keyakinan yang sungguh-sungguh doa akan dikabulkan
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْعُوا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالْإِجَابَةِ
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لاَ يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Dari Abu
Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Berdoalah kamu kepada Allah, dan
kamu harus yakin akan dikabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan
mengabulkan doa orang yang hatinya lalai, tidak konsentrasi (H. R. Tirmidzi no.
3816)
7. Tidak
memakan makanan yang haram
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ
يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ
بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا
مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحاً، وَقاَلَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ، ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ
يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ
حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ.
Dari Abu
Hurairah ra dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala
itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah
memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan
firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan
Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa
yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang
melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua
tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari
sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan
dikabulkan. (H.
R. Muslim no. 2393 ).
8. Diakhiri
dengan doa sapu jagat disertai shalawat
رَبَّنَا
اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّاِر
Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta
jauhkanlah kami dari siksa neraka.
وَصَلىَّ اللهُ عَلىٰ سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ
عَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ. ..
اَلْفَاتِحَهْ
Semoga rahmat ta’dhim Allah selalu
dilimpah-kan kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarganya serta
para sahabatnya dan semoga Allah memberi keselamatan, dan segala puji bagi allah Tuhan semesta
alam. Al- Faatihah
9. Mengetahui
waktu-waktu yang mustajabah, di antaranya adalah:
a. Sepertiga
malam terakhir
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَضٰى شَطْرُ اللَّيْلِ
أَوْ ثُلُثَاهُ يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالٰى إِلٰى السَّمَاءِ
الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ يُعْطٰى هَلْ مِنْ دَاعٍ يُسْتَجَابُ
لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ يُغْفَرُ لَهُ حَتّٰىيَنْفَجِرَ
الصُّبْحُ
Dari Abu
Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Jika pertengahan malam atau
sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka wa Ta'ala (rahmat-Nya) turun ke
langit dunia dan berfirman : Adakah orang yang meminta hingga diberi, adakah
orang yang berdo'a hingga dikabulkan, dan adakah orang yang memohon ampun
hingga dosanya diampuni. Demikian itu terjadi hingga waktu Shubuh datang. (H. R. Muslim no.1810)
b. Antara adzan
dan iqamah
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ
الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ
Dari Anas bin
Malik dia berkata, Rasulullah saw bersabda : Tidak akan tertolak doa antara
adzan dan iqamah. (H.R. Abu Daud no. 521, Baihaqi no. 2013 dan lainnya)
c. Setelah
shalat fardhu di masjid
d. Di waktu
sujud terutama dalam shalat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ
الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Dari Abu
Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda : Keadaan seorang hamba yang paling
dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa. (H.R. Muslim
No. 1111, Abu Daud no. 875)
e. Hari Jum'at
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ سَاعَةٌ
لَا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا إِلَّا
أَعْطَاهُ وَقَالَ بِيَدِهِ قُلْنَا يُقَلِّلُهَا يُزَهِّدُهَا
Dari Abu
Hurairah ra dia berkata, Abu Qasim saw pernah bersabda : Pada hari Jum'at
terdapat waktu, yang tidaklah seorang hamba muslim shalat dan meminta kebaikan
kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkannya. Beliau memberi isyarat dengan
tangannya. Kami berkata : Yaitu beliau menyempitkannya. (H. R. Bukhari no.
6400)
f. Hari Arofah di padang
Arofah
g. Hari-hari di bulan Ramadhan
h. Waktu duduknya
khotib di antara dua khutbah Jum'at
عَنْ أَبِى بُرْدَةَ بْنِ أَبِى مُوسَى الْأَشْعَرِىِّ قَالَ قَالَ
لِى عَبْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ أَسَمِعْتَ أَبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى شَأْنِ سَاعَةِ
الْجُمُعَةِ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ هِىَ مَا
بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الْإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
Dari Abu Burdah bin Abu Musa Al-Asy'ari ia
berkata, Abdullah bin Umar bertanya padaku : Apakah kamu pernah mendengar
ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw perihal satu waktu (yang
mustajab) pada hari Jum'at? Abu Burdah berkata, Saya menjawab : Ya, aku
mendengarnya, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Waktunya
ialah antara imam duduk (di mimbar) hingga selesai shalat Jum'at. (H. R. Muslim
no. 2012, Abu Daud no. 1051)
10. Di
tempat-tempat yang mustajabah, di antaranya :
a. Di padang arofah pada
tanggal 9 Dzulhijjah
b. Di Multazam
c. Di Hijir Ismail
d. Di maqam
Ibrahim
e. Dan di Area
masjidil haram lainnya
f. Di Raudhah
masjid Nabawi
11. Dalam
keadaan tertentu
a. Saat
berpuasa, saat di dzalimi
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثَةٌ لاَ
تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ
وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ دُوْنَ الْغَمَامِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُوْلُ بِعِزَّتِى
لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Ada
tiga orang yang doanya tidak ditolak : Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa
sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan
pada hari kiamat, dan dibukanya pintu-pintu langit dan Allah berfirman : Demi
kemulyaan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu sekalipun beberapa waktu
lagi. (H. R. Ibnu Majah no. 1824, Ahmad no. 9994)
b. Saat bepergian (musafir)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ
الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Tiga doa
mustajabah yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang didzalimi, doa orang
yang sedang bepergian (musafir) dan doa orang tua pada anaknya. (H. R. Tirmidzi
no. 2029, Ahmad no. 7721 dan lainnya).
c. Saat berperang, saat shalat dan saat hujan turun
وَرَوَى الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهِ فِي " اْلأُمِّ " بِإِسْنَادِهِ
حَدِيْثًا مُرْسَلًا عَنِ الَّنبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : " اُطْلُبُوا اسْتِجابَةَ الدُّعَاءِ
عِنْدَ اْلتِقَاءِ الْجُيُوْشِ وَإِقَامَةِ الصّلَاةِ وَنُزُوْلِ الْغَيْثِ وَقَدْ
حُفِظَتُ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ طَلَبَ الْإِجَابَةَ عِنْدَ نُزُوْلِ الْغَيْثِ
وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ
Imam Syafi'i
meriwayatkan sebuah hadits mursal di dalam kitab Al-Umm, dari Nabi saw bersabda
: Tuntutlah doa yanbg mustahab ketika tentara sedang berhadapan (di medan perang), sedang
menjalankan shalat, dan ketika hujan turun. (Kitab Al-Adzkar Imam Nawawi,
halaman 165)
d. Saat berdoa dipimpin imam
عَنْ حَبِيْبِ بْنِ مَسْلَمَةِ الْفِهْرِي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لَا
يَجْتَمِعُ مَلَأُ فَيَدْعُوْا بَعْضُهُمْ وَ يُؤَمِّنُ الْبَعْضُ إِلَّا
أَجَابَهُمُ اللهُ. المستدرك على الصحيحين للحاكم
Dari Habib
bin Maslamah Al-Fihri, saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Tidaklah
berkumpul sekelompok orang, kemudian sebagian mereka berdoa dan sebagian yang
lain membaca amin, kecuali Allah swt pasti akan
mengabulkannya (Al-Mustadrak 'ala Al-shahihain lil Hakim no. 5478)
Dan masih banyak lagi adab (etika) berdoa sebagai upaya untuk
diterimannya doa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar