Senin, 18 Februari 2019

Boleh Orang Yang Adzan dan Iqamah Berlainan Orang


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ أَرَادَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى الْأَذَانِ أَشْيَاءَ لَمْ يَصْنَعْ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ فَأُرِىَ عَبْدُ اللهِ بْنُ زَيْدٍ الأَذَانَ فِى الْمَنَامِ فَأَتَى النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ أَلْقِهِ عَلَى بِلاَلٍ. فَأَلْقَاهُ عَلَيْهِ فَأَذَّنَ بِلاَلٌ فَقَالَ عَبْدُ اللهِ أَنَا رَأَيْتُهُ وَأَنَا كُنْتُ أُرِيْدُهُ قَالَ فَأَقِمْ أَنْتَ
Dari Abdullah bin Zaid, ia berkata : Nabi ingin melakukan beberapa hal dalam adzan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Kemudian Abdullah bin Zaid diperlihatkan kalimat adzan melalui mimpinya. Lalu Abdullah bergegas mendatangi Nabi saw dan memberitahukannya. Maka Nabi pun bersabda : Berikan adzan itu kepada Bilal. Abdulah pun memberikan kepada Bilal. Bilal pun melaksanakan adzan. Abdullah bin Zaid berkata :  Saya melihat dalam mimpi bahwa saya menginginkan iqamah. Beliau bersabda : Kumandangkanlah iqamah.  (H. R. Abu Daud no. 512, Daruqthni no. 974)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar