Kamis, 06 Agustus 2015

DENGKI DAN IRI HATI





     Dengki dan iri hati merupakan salah satu penyakit hati yang harus dihindari. Rasulullah saw. bersabda : “Janganlah kalian saling mendengki, saling menfitnah (untuk suatu persaingan yang tidak sehat), saling membenci, saling memusuhi dan jangan pula salin menelikung transaksi orang lain. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, ia tidak mendzaliminya, tidak mem permalukannya, tidak mendusta-kannya dan tidak pula melecehkannya. Taqwa ada di sini, seraya nabi saw. menunjuk ke dadanya tiga kali. Telah pantas seorang disebut melakukan kejahatan, karena ia melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas sesama muslim yang lain adalah haram darahnya, harta dan kehormatannya.” (H.R. Muslim).

      Berhati-hatilah jangan sampai kita congkak, sesab sesung-guhnya sombong adalah permulaan dosa yang dilakukan oleh Iblis kepada Allah. “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat ‘sujudlah’ kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah : 34).

      Berhati-hatilah jangan sampai kita tamak. Sebab sesungguhnya tamak itu yang menjadi sebab nabi Adam dikeluarkan dari surga. “Dan Kami berfirman; Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dzalim.” (Q.S. Al-Baqarah : 35). Karena ketamakan nabi Adam, lalu dia memakannya. Sehingga nabi Adam dan isterinya dikeluarkan dari surga.

      Berhati-hatilah kita jangan sampai iri hati, sesab perangai itu yang mendorong anak Adam untuk membunuh saudara kandungnya. “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil) ‘Aku pasti membunuhmu’. Berkata Habil ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S. Al-Maa-idah : 27).

      Lebih jauh nabi bersabda : “Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan Iblis menolak ber-sujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya.” (H.R. Ibnu Asakir).     

      Jangan sampai kita terkena penyakit dengki sebab sangat berbahaya. Siapapun yang mengidapnya, ia akan jauh dari kemuliaan, jauh dari rahmat Allah, dan dekat dengan bencana. “Melepaskan dua ekor serigala lapar di kandang kambing tidak lebih besar bahayanya diban-dingkan dengan seorang muslim yang rakus harta dan dengki terhadap din (agama). Sesung-guhnya dengki itu dapat memakan (mengikis) habis kebaikan seperti api memakan habis kayu bakar.” (H.R. Turmudzi).

      Seorang pendengki memiliki ciri khas, yaitu : Susah melihat orang lain senang, dan senang melihat orang lain susah.

      Beberapa penyebab sese-orang iri hati adalah :

1.  Iri hati bersumber dari ketidak puasan dengan apa yang telah dimiliki.
2. Iri hati sering berawal dari mata yang  lebih sering tertuju pada orang lain, kita sering mem-bandingkan diri dengan orang lain dan menyimpulkan kita tidak seberuntung dengen mereka.
3 . Iri hati berhulu pada pandangan negatif kita kepada Allah, bahwa Allah dalam memberikan  sesuatu kepada kita tidak adil, sebab itu kita tidak mendapat-kan apa yang seharusnya kita peroleh.
4.  Itu sebabnya tatkala kita melihat orang lain yang mempunyai ‘lebih’ dari diri kita, maka respon kita adalah marah terhadapnya termasuk kepada Allah yang memberikannya. Di dalam kemarahan, niat yang muncul adalah menghancurkan orang yang memiliki kelebihan tersebut.

      Jadi dari pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa orang yang iri hati itu adalah :

A. Tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepadanya.
B. Tidak dapat menikmati apa yang telah diberikan Allah kepadanya.
C. Tidak ingin orang lain menik-mati apa yang telah  diberikan Allah kepada orang tersebut.

      Hasud / dengki / iri hati dapat digambarkan tingkatannya sebagai berikut :

1. Apabila ada orang lain yang mendapat nikmat atau kese-nangan dia tidak suka, bisa dia tampakkan ketidaksukaan-nya atau tidak.
2.   Mengharap-harap hilangnya nikmat dari orang yang men-dapat nikmat tersebut, supaya kenikmatan tersebut berpindah kepada dirinya ataupun hilang sama sekali.
3. Berusaha untuk menghilangkan nikmat dari orang tersebut. Kalau sudah pada tingkatan ini bisa dikatakan sifat-sifat Iblis sudah ada pada orang ini.

      “Hasud tidak diperbolehkan kecuali dalam dua perkara, yitu iri hati kepada orang yang di-anugrahi Allah swt. harta yang banyak lalu digunakan untuk kepentingan kebenaran. Dan iri hati kepada orang yang dianugra-hi Allah swt. dengan ilmu yang banyak lalu ia mengamalkan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain.” (H.R. Bukhari).

Tidak
termasuk
umatku (yang
sempurna) orang
yang mempunyai ke
pribadian iri hati, suka
menfitnah, melakukan
perdukunan (suka mene
bak yang tidak-tidak)
dan aku tidak terma
suk golongannya.
(H.R. At-thab
rani).



      Beberapa cara untuk mengatasi penyakit dengki :

1. Kita harus tahu ilmunya, tanpa ilmu kita tidak tahu kerugian dengki dan bagaimana cara mengatasinya
2.  Hindari mengungkit-ungkit kebaikan diri di hadapan orang yang didengki.
3.  Jangan sibuk melihat kejelekannya. Sibuklah melihat kebaikan-nya walaupun sedikit.
4.  Belajar mengakui bahwa orang lain (khususnya yang kita dengki) lebih baik dari kita. Jangan sampai kita pelit memberi pujian, kalau memang ia layak menerimanya.
5.  Menempatkan diri kita untuk menjadi bagian kesuksesan orang lain. Makin banyak berbuat baik kepada orang lain, maka makin bebas pula hati kita dari dengki.
6. Mendoakan orang yang kita dengki dengan doa yang dapat mengandung kebaikan bagi dirinya.

      Menurut Al-Faqih Abu Laits Samarqandi, sangsi bagi orang hasud atau dengki adalah :

1.  Ia selalu rendah dan terhina di tengah-tengah (pergaulan) masyarakat
2.  Ia dibenci dan dikutuk oleh para malaikat.
3.  Pikirannya selalu kacau dan duka, terutama ditempat sunyi (sendirian).
4.  Terasa berat dan sulit ketika menghadapi naza’ (sakaratul maut) dibayangi rasa takut.
5.  Menanggung malu dan siksa hari kiamat.
6.  Tempatnya di neraka yang membakar dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar