Pernah Nabi bertawassul dengan Nabi sebelumnya, yaitu ketika ibu saiyidina Ali bin Abi Thalib yang bernama
Fathimah binti Asad
meninggal dunia, Rasulullah saw. memberikan pakaiannya untuk dijadikan kain kafan. Kemudian beliau memerintahkan
Usamah bin Zaid, Abu Ayyub
Al-Anshari, Umar bin Khaththab dan seorang pemuda berkulit hitam untuk
menggali lubang kubur. Merekapun melaksanakan perintah Rasul saw. Namun ketika
hendak menggali liang lahat, Rasulullah saw. memerintahkan
mereka untuk berhenti. Kemudian dengan kedua tangannya yang mulia, beliau sendiri yang menggali liang
lahat dan membuang tanahnya. Setelah selesai, beliau berbaring di dasar
kubur dan kemudian bersabda
اَللهُ
الَّذِى يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ إِغْفِرْ لِأُ مِّيْ
فَاطِمَةَ بِنْتِ أَسَدٍ، وَلَقِّنْهَا حُجَّتَهَا وَوَسِّعْ عَلَيْهَا
مَدْخَلَهَا بِحَقِّ نَبِيِّكَ وَاْلأَ نْبِيآءِ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِيْ،
فَإِنَّكَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
“Allah
adalah Dzat yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan dan Dia Maha Hidup dan tidak akan Mati. Ampunilah
ibuku Fatimah binti Asad dan
bimbinglah dia untuk mengucap hujjahnya serta luaskan kuburnya, dengan hak (kemuliaan) Nabi-Mu dan para Nabi sebelumku.
Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dari semua yang berjiwa kasih.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar