Senin, 28 November 2022

Larangan Mengatasnakaman Rasulullah

 


عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ النَّصْرِىِّ قَالَ سَمِعْتُ وَاثِلَةَ بْنَ اْلأَسْقَعِ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ الْفِرَى أَنْ يَدَّعِىَ الرَّجُلُ إِلَى غَيْرِ أَبِيْهِ ، أَوْ يُرِىَ عَيْنَهُ مَا لَمْ تَرَ ، أَوْ يَقُوْلُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَمْ يَقُلْ

Dari Abdul Wahid bin Abdullah An-Nashriy berkata, aku mendengar Watsilah bin Al-Asyfa' berkata; Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya diantara kebohongan yang besar adalah bila seseorang mengaku (sebagai anak) dari orang yang bukan bapaknya atau (seseorang) mengaku kedua matanya melihat sesuatu dalam mimpi padahal tidak bermimpi apapun atau seseorang mengatakan sesuatu atas nama Rasulullah saw apa yang beliau tidak mensabdakannya.(H. R.  Bukhari no. 3509)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar