Sabtu, 08 Oktober 2022

Rasulullah Baru Marah bila yang Dinodai Kehormatan Allah

 


عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ مَا خُيِّرَ رَسُوْلُ لَهُ شَعَرٌ يَبْلُغُ شَحْمَةَ أُذُنِهِ بَيْنَ أَمْرَيْنِ إِلاَّ أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا ، مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا ، فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ ، وَمَا انْتَقَمَ رَسُوْلُ لَهُ شَعَرٌ يَبْلُغُ شَحْمَةَ أُذُنِهِ لِنَفْسِهِ ، إِلاَّ أَنْ تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللهِ فَيَنْتَقِمَ للهِ بِهَا

Dari Aisyah rah bahwa dia berkata : Tidaklah Rasulullah saw diberi pilihan dari dua perkara yang dihadapinya, melainkan beliau mengambil yang paling ringan selama bukan perkara dosa. Seandainya perkara dosa, beliau adalah orang yang paling jauh darinya, dan Rasulullah saw tidak pernah membenci (memusuhi) karena pertimbangan kepentingan pribadi semata, kecuali memang karena menodai kehormatan Allah, dan apabila kehormatan Allah dinodai, maka beliau adalah orang yang paling membenci (memusuhi) nya. (H. R.  Bukhari no. 3560)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar