Rabu, 01 Januari 2020

Penguasa Dapat Menjadi Wali Bagi Wanita Yang Tidak Mempunyai Wali


عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلَ قَالَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ نُكِحَتْ بِغَيْرِ إِذْنِ وَلِيِّهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ فَإِنْ دَخَلَ بِهَا فَلَهَا الْمَهْرُ بِمَا اسْتَحَلَّ مِنْ فَرْجِهَا فَإِنِ اشْتَجَرُوا فَالسُّلْطَانُ وَلِىُّ مَنْ لاَ وَلِىَّ لَهُ
Dari Aisyah,bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Wanita mana saja yang menikah dengan tanpa wali, maka nikahnya batil. Jika lelaki telah menggaulinya,maka ia wajib membayar maskawin untuk kehormatan yang telah dihalalkan darinya. Maka apabila mereka bersengketa, penguasa dapat menjadi wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali. (H. R. Titmidzi no. 1125, Abu Daud no. 2025 dan lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar