Sabtu, 24 Maret 2018

Bohong yang Diperkenankan


عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيْدَ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَقُوْلُ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا مَا يَحْمِلُكُمْ عَلَى أَنْ تَتَابَعُوْا فِى الْكَذِبِ كَمَا يَتَتَابَعُ الْفَرَاشُ فِى النَّارِ كُلُّ الْكَذِبِ يُكْتَبُ عَلَى ابْنِ آدَمَ إِلَّا ثَلاَثَ خِصَالٍ رَجُلٌ كَذَبَ عَلَى امْرَأَتِهِ لِيُرْضِيَهَا أَوْ رَجُلٌ كَذَبَ فِى خَدِيْعَةِ حَرْبٍ أَوْ رَجُلٌ كَذَبَ بَيْنَ امْرَأَيْنِ مُسْلِمَيْنِ لِيُصْلِحَ بَيْنَهُمَا
Dari Asma' binti Yazid bahwa dia telah mendengar Rasulullah saw berkhutbah, kemudian beliau bersabda : Wahai sekalian manusia, apa yang mendorong kalian ikut-ikutan berbohong sebagaimana anai-anai berebut ke api, setiap perbuatan bohong akan dicatat atas anak adam kecuali tiga hal, yaitu seorang suami yang berbohong kepada isterinya supaya isterinya ridla (senang), atau seseorang yang berbohong dalam rangka strategi perang dan seseorang yang berbohong di antara kedua belah pihak dari kaum muslimin untuk mendamaikan keduanya. (H. R. Ahmad no. 28337)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar