Ketika bangkit dari rukuk seorang makmum
pun disunnahkan membaca sami'allaahu liman hamidah, dan setelah lurus
berdiri membaca rabbanaa walakal hamdu, atau Allaahumma rabbanaa
walakal hamdu, atau Allaahumma rabbanaa lakal hamdu mil-us samaawaati
wamil-ul ardhi wamil-u maasyi'ta min syai-im ba'du, bukan hanya bagi imam
saja tetapi juga bagi makmum, dan bagi yang shalat munfarid (sendirian)
Dalam hadits disebutkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ النَّبِىِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ. قَالَ مَنْ
وَرَاءَهُ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ.
Dari Abu Hurairah,
ia berkata : Apabila kami (para sahabat) shalat dibelakang Nabi saw, lalu
belaiu membaca sami'allaahu liman hamidah, orang yang ada dibelakangnya (para
makmum) ikut membaca sami'allaahu liman hamidah. (H. R. Imam Daruquthni no. 1300)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرُ حِيْنَ يَقُوْمُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ
حِيْنَ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُوْلُ سَمِعَ اللهُ لَمِنْ حَمِدَهُ . حِينَ يَرْفَعُ
صُلْبَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ ، ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ رَبَّنَا لَكَ
الْحَمْدُ
Dari Abu Hurairah
ia berkata : Jika Rasulullah saw hendak mendirikan shalat, beliau membacaa
takbir ketika berdiri, lalu membaca takbir lagi ketika hendak rukuk. Setelah
itu mengucapkan sami'allaahu liman hamidah ketika bangkit dari rukuk, kemudian
setelah baliau lurus berdiri membaca rabbanaa walakal hamdu. (H. R. Bukhari no.
789, Muslim no. 984)
عَنْ أَبِى سُلَيْمَانَ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ أَتَيْنَا
النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُوْنَ ،
فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِيْنَ لَيْلَةً ، فَظَنَّ أَنَّا اشْتَقْنَا أَهْلَنَا
، وَسَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا فِى أَهْلِنَا ، فَأَخْبَرْنَاهُ ، وَكَانَ رَفِيْقًا
رَحِيْمًا فَقَالَ ارْجِعُوْا إِلَى أَهْلِيْكُمْ فَعَلِّمُوْهُمْ وَمُرُوْهُمْ ،
وَصَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِى أُصَلِّى ، وَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ
فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ، ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ
Dari Abu Sulaiman
Malik bin Al-Huwairits dia berkata; Kami datang kepada Nabi saw sedangkan waktu
itu kami adalah pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama dua
puluh malam. Beliau mengira kalau kami merindukan keluarga kami, maka beliau
bertanya tentang keluarga kami yang kami tinggalkan. Kami pun
memberitahukannya, beliau adalah seorang yang sangat penyayang dan sangat
lembut. Beliau bersabda: Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah bersama
mereka dan ajari mereka serta perintahkan mereka dan shalatlah kalian
sebagaimana kalian melihatku shalat. Jika telah datang waktu shalat, maka
hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan yang paling tua
dari kalian hendaknya menjadi imam kalian. (H. R. Bukhari no. 6007)
Dari hadits di atas maka para ulama
menfatwakan :
1. Imam Syafi'i dalam kitabnya :
وَيَقُوْلُ الْإِمَامُ وَالْمَأْمُوْمُ وَالْمُنْفَرِدُ عِنْدَ رَفْعِهِمْ
رُؤُوْسَهُمْ مِنَ الرُّكُوْعِ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه،ُ فَإِذَا فَرَغَ مِنْهَا
قَائِلُهَا أَتْبَعَهَا فَقَالَ رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ
Dan hendaklah imam,
makmum dan munfarid ketika mereka bangkit dari rukuknya membaca sami'allaahu
liman hamidah, setelah itu diikuti dengan bacaan rabbanaa walakal hamdu. (Kitab
Al-Umm, Juz I,halaman 135)
2. Imam Nawawi mengutip hadits
عَنِ ابْنِ أَبِى أَوْفَى قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ ظَهْرَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ قَالَ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ
حَمِدَهُ اللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ
وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Dari Ibnu Abi Aufa
berkata : Adalah Rasulullah saw ketika mengangkat punggungnya dari rukuk,
beliau membaca : sami'allaahu liman hamidah Allaahumma rabbanaa lakal hamdu
mil-us samaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi'ta min syai-im ba'du. (H. R.
Muslim no. 1095)
Beliau memberi komentar dalam kitabnya sebagai
berikut :
وَأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ لِكُلِّ مُصَلٍّ مِنْ إِمَامٍ وَمَأْمُوْمٍ
وَمُنْفَرِدٍ أَنْ يَقُوْلَ : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ
الْحَمْدُ ، وَيَجْمَعَ بَيْنَهُمَا فَيَكُوْنُ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فِي
حَالِ ارْتِفَاعِهِ ، وَقَوْلُهُ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ فِي إِعْتِدَالِهِ
لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي
Dan bahwa sunnah
hukumnya bagi setiap orang yang shalat, baik imam, makmum atau munfarid,
hendaknya membaca sami'allaahu liman hamidah rabbanaa lakal hamdu, dan
hendaknya ia menghimpun antara keduanya, di mana ia membaca sami'allaahu liman
hamidah ketika bangkit, dan membaca rabbanaa lakal hamdu ketika i'tidal
berdasarkan sabda Nabi saw : shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku
shalat. (Kitab Syarah Shahih Muslim, Juz II, halaman 224)
3. Sayyid Sabiq dalam kitabnya :
يُسْتَحَبُّ لِلْمُصَلِّيْ - إَمَامًا أَوْ مَأْمُوْمًا أَوْ مُنْفَرِدًا
- أَنْ يَقُوْلَ عِنْدَ الرَّفْعِ مِنَ الرُّكُوْعِ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
، فَإِذَا اسْتَوَى قَائِمًا فَلْيَقُلْ: رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ ، أَوْ: اَللهم
رَبَّنَا وَ لَكَ الْحَمْدُ ، فَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْلُ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، حِيْنَ
يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ، ثُمَّ يَقُوْلُ وَهُوَ قَائِمٌ: رَبَّنَا وَ
لَكَ الْحَمْدُ ، رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالشَّيْخَانِ.
Disunnahkan baagi
orang yang shalat, baik imam, makmum, atau munfarid, agar membaca lafadz sami'allaahu
liman hamidah ketika bangkit dari rukuk. Apabila ia sudah berdiri lurus
hendaklah membaca rabbanaa walakal hamdu, atau Allaahumma rabbanaa walakal
hamdu. Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw
selalu membaca sami'allaahu liman hamidah ketika bangkit dari rukuknya.
Kemudian setelah beliau lurus berdiri, membaca rabbanaa walakal hamdu. Riwayat
Imam Ahmad, Bukhari dan Muslim. (Kitab
Fiqhus Sunnah, Juz I, halaman 162)
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar