Kamis, 06 Oktober 2016

Sedekeh untuk orang mati bermanfaat kecuali dia tidak beriman

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ الْعَاصَ بْنَ وَائِلٍ نَذَرَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ يَنْحَرَ مِائَةَ بَدَنَةٍ وَأَنَّ هِشَامَ بْنَ الْعَاصِ نَحَرَ حِصَّتَهُ خَمْسِيْنَ بَدَنَةً وَأَنَّ عَمْراً سَأَلَ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ أَمَّا أَبُوْكَ فَلَوْ كَانَ أَقَرَّ بِالتَّوْحِيْدِ فَصُمْتَ وَتَصَدَّقْتَ عَنْهُ نَفَعَهُ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Ash bin Wa-il telah bernadzar pada masa Jahiliyah akan menyembelih 100 unta, dan Hisyam bin Ash telah memotong bagiannya 50 unta . Dan sesungguhnya Amr  bertanya kepada Nabi saw tentang hal itu, maka Nabi pun bersabda : Adapun bapakmu jika ia mengaku bartauhid (beriman), lalu kamu bepuasa dan bersedekah untuk dia, niscaya memberi manfaat bagi bapakmu. (H. R. Ahmad no. 27952)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar