Rabu, 05 Oktober 2016

Hukum menjual kotoran hewan



Menjuam kotoran hewan untuk digunakan sebagai pupuk termasuk masalah khilafiyah. Para ulama Mujtahidin berpeda pendapat,ada yang berpandangan hukumnya haram, ada pula yang menyatakan boleh

1. Imam Nawawi mengatakan :

بَيْعُ سِرْجِيْنَ اْلبَهَائِمِ الْمَأْكُوْلَةِ وَغَيْرِهَا - بَاطِلٌ وَثَمَنُهُ حَرَامٌ هَذَا مَذْهَبُنَا وَقَالَ أَبُوْ حَنِيْفَةَ يَجُوْزُ بَيْعُ السِّرْجِيْنِ لِاتِّفَاقِ أَهْلِ الْأَمْصَارِ فِي جَمِيْعِ الْأَعْصَارِ عَلَى بَيْعِهِ مِنْ غَيْرِ إِنْكَارٍ وَلِأَنَّهُ يَجُوْزُ اْلإِنْتِفَاعَُ بِهِ فَجَازَ بَيْعُهُ كَسَائِرِ الْأَشْيَاءِ. وَاحْتَجَّ أَصْحَابُنَا بِحَدِيْثِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ للهَ إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ شَيْئًا حَرَّمَ عَلَيْهِمْ ثَمَنَهُ. (رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ) وَهُوَ حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ
Menjual pupuk kotoran hewan, baik yang halal dimakan dagingnya maupun yang tidak halal, adalah batil, dan harganya hukumnya haram. Ini adalah pendapat madzhab kami (Syafi'i). Imam Hanafi telah berkata : Boleh menjual pupuk (kotoran hewan) karena telah ada kesepakatan pendapat para ulama terkemuka pada setiap masa atas bolehnya menjualnya dengan tidak ada yang membantahnya. Karena kotoran itu boleh dimanfaatkan, maka boleh menjualnya seperti benda-benda yang lain. Sahabat-sahabat kami (dari madzhab Syafi'i) telah berdalil dengan hadits Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Bahwasanya Allah apabila telah mengharamkan sesuatu kepada suatu kaum, maka Allah mengharamkan pula harganya. (Riwayat Abu Daud) dan ini merupakan hadits shahih. (Kitab Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab Juz IX, halaman 230)

2. Imam Sayyid Sabiq

Dalam kitabnya Fiqhus Sunnah beliau menerangkan bahwa di antara syarat sah jual beli itu, benda yang diperjual belikan harus benda suci, tidak sah kalau bendanya najis. Kemudian beliau berkata :

وَاسْتَثْنَى الْأَحْنَافُ وَالظَّاهِرِيَّةُ كُلَّ مَا فِيْهِ مَنْفَعَةٌ تَحِلُّ شَرْعًا فَجَوَّزُوْا بَيْعَهُ، فَقَالُوْا: يَجُوْزُ بَيْعُ الْأَرْوَاثِ وَالْأَزْبَالِ النَّجَسَةِ الَّتِيْ تَدْعُو الضَّرُوْرَةُ إِلَى اسْتِعْمَالِهَا فِى اْلبَسَاتِيْنِ، وَيَنْتَفِعُ بِهَا وَقُوْدًا وَسَمَادًا
Al-Ahnaf dan madzhab Dawud Zhahiri telah mengecualikan terhadap setiap benda yang bermanfaat, yang halal menurut syara', mereka memperbolehkan menjualnya. Kemudian mereka berkata : Boleh hukumnya menjual kotoran-kotoran dan pupuk-pupuk najis yang dipandang sangat perlu digunakan dikebun-kebuh dan dapat digunakan sebagai bahan bakar dan pupuk. (Kitab Fiqhus Sunnah, Juz III, halaman 130)

3. Imam Ash-Shan'ani

وَقَالَ جَمَاعَةٌ : يَجُوزُ بَيْعُ الْأَزْبَالِ النَّجِسَةِ وَقِيلَ يَجُوزُ ذَلِكَ لِلْمُشْتَرِي دُونَ الْبَائِعِ لِاحْتِيَاجِ الْمُشْتَرِي دُونَهُ
Segolongan ulama telah berkata : Boleh hukumnya menjual pupuk najis. Dan menurut suatu pendapat, boleh yang demikian itu bagi pembeli, tidak boleh bagi penjual, karena si pembeli itu memerlukannya, tidak bagi si penjual. (Kitab Subulus Salam, Juz IV, halaman 53)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hukum menjual kotoran hewan adalah :

a. Menurut madzhab Syafi'i, hukumnya adalah haram
b. Menurut madzhab Hanafi, Dawud Zhahiri, hukumnya jaiz (boleh)
c. Ada sebagian ulama yang berpendapat boleh membelinya, tetapi tidak boleh menjualnya.


Namun ulama syafi'iyah atau pengikut madzhab Syafi'i memberikan tawaran solusi begini: Barang-barang ini dapat dimiliki dengan cara akad serah terima barang yang ditukar dengan barang lain tanpa transaksi jual beli. Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar