Senin, 07 September 2015

ISTRI YANG SHALEHAH




Tulisan di bawah ini di himpun dari kitab Durrotun Nashihin yang ditulis oleh Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al-Khaubawi ulama’ besar bermadzhab Hanafi. Dan kitab Tanbihul Ghofilin oleh Al-Faqih Abu Laits Samarqondi

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka perempuan yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuz nya (meninggalkan kewajiban sebagai seorang istri, meninggalkan rumah tanpa izin suaminya), maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. AN NISAA’ 34)

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw, bersabda: Seorang istri terbaik yaitu yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, setia kepadamu, kalau disuruh segera melaksanakan perintahmu, dan pandai memelihara kehormatan dirinya, pandai menjaga hartamu ketika engkau tiada, kemudian beliau saw, membaca Al-Qur’an surat An Nisa’ 34.

Dari Anas bin malik ra, Nabi saw, bersabda : Seorang istri yang aktif shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, dan pandai memelihara kehormatan dirinya, serta taat kepada suaminya, maka ia bakal masuk surga dari pintu mana saja ia inginkan.

Dari Abdurrahman bin ‘Auf, Nabi saw, bersabda : Seorang wanita shalehah adalah lebih baik dari pada 1000 pria tidak shaleh, bahkan seorang istri setia melayani suaminya selama 7 hari, baginya tertutup 7 pintu neraka, dan terbuka 8 pintu surga, ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja ia inginkan, tanpa hisab.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi saw, bersabda :  Ketika seorang istri mencuci pakaian suaminya, maka Allah menentukan 1000 kebaikan untuknya, mengampuni 2000 kesalahannya, dan dimohonkan ampun oleh semua makhluk yang disinari matahari, serta ditingkatkan derajatnya 1000 tingkat.

Dari Abu Dzar ra, Rasul saw, bersabda :  Seorang istri yang berani kepada suaminya dengan mengucapkan : “Mudah-mudahan kamu dikutuk oleh Allah” dan ia berbuat aniaya, maka ia sendiri yang dikutuki Allah dari atas 7 langit, dan dikutuki oleh semua makhluk-Nya, kecuali manusia dan jin.

Dari Abdurrahman bin ‘Auf ra, Rasul saw, bersabda :  Seorang istri yang memaksa suaminya menjadi sedih akibat urusan nafkah atau membebaninya di luar kemampuan suami, maka Allah tidak menerima kesetiaan dan keadilannya.

Dari Abdullah bin Umar, Rasul saw, bersabda : Seandainya seorang istri membawa emas perak sepenuh isi bumi ke rumah suaminya, lalu pada suatu hari ia membanggakan harta tersebut dengan mengucapkan “Siapa sih sebenar nya kamu itu, semua harta ini kan aku yang punya, bukan pembawaanmu” maka lenyaplah  semua amalnya, sekalipun banyak.

Dari Ibnu Abbas ra, Nabi saw, bersabda : Ketika seorang istri sesudah berhias diri keluar dari rumahnya, pakai parfum segala, dan sang suami tenang-tenang saja / merelakannya, maka suami type bulus ini bakal dibangunkan gedung bertingkat di neraka.

Dari Ibnu Abbas ra, Rasul saw, bersabda : Seorang istri yang keluar dari rumah suaminya tanpa seizinnya, maka istri itu mendapat kutukan semua makhluk yang disoroti sinar matahati dan bulan, kecuali jika ia segera kembali ke rumah suaminya.

Dari Thalhah bin Abdullah ra, Rasul saw, bersabda : Seorang istri yang acuh dan bermuram durja di hadapan suaminya, hingga mengakibatkan sang suami bersedih hati, maka ia dimarahi Allah, kecuali jika segera mengeluarkan senyum simpul yang melegakan hati suaminya.

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw, bersabda : Ketika sang suami mengajak tidur bersama istrinya, lalu istri tersebut menolaknya, hingga suami tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat mengutuki istri tersebut sampai pagi

‘Athak dari Ibnu Umar, katanya “Seorang wanita bertanya : Ya Rasul apa hak suami atas istrinya (kuajiban istri terhdap suaminya) “. Jawabnya :

1. Sekali-kali jangan menolak ajakan suami (bersetubuh), sekalipun berada di atas punggung kendaraan (unta).
2. Sekali-kali jangan berpuasa tanpa izin suami, kecuali puasa Ramadhan, maka jika istri puasa sunah, pahalanya untuk suaminya, istri malah berdosa.
3. Sekali-kali jangan keluar rumah, kecuali atas izin suami, pelanggaran dalam hal ini, akibatnya dikutuk oleh malaikat rahmat dan malaikat adzab, hingga ia pulang ke rumah.

Dari Anas bin Malik ra, Nabi saw, bersabda : Seandainya seorang istri ketika menjilat darah dan nanah yang mengalir dari kedua lubang hidung suaminya, belum cukup (untuk memenuhi semua hak suaminya)

Dari Buraidah, Nabi saw, bersabda : Jangan sujud kepadaku, seorang tidak diperkenankan sujud kepada makhluk, dan seandainya aku memperkenankan hal itu, pasti aku akan menyuruh seorang istri sujud pada suaminya, untuk memperlihatkan kebesaran hak seorang suami.

Dari Hasan, Nabi saw, bersabda :  Ketika seorang istri lari meninggalkan  suami tanpa alasan nyata (hak), maka selama itu shalatnya tidak diterima, hingga ia menyerah kepada suaminya, dan menyatakan : “Laku-kanlah sesuka hatimu kepadaku.”

Dari qatadah, Ka’ab berkata : Yang pertama ditanyakan kepada seorang wanita kelak di hari kiamat, yaitu :

1.  Kuajiban tentang shalat 5 waktu
2.  Kuajiban tentang ketaatannya terhadap suami


BACA JUGA :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar