Selasa, 19 Januari 2021

Mengapa Banyak Ulama yang Wafat

 


Akhir-akhir ini banyak ulama yang telah diwafatkan Allah, bahkan menurut informasi yang disampaikan PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) hanya dalam masa pandemi ini saja lebih dari 230 ulama NU (Nahdiatul Ulama) telah wafat, belum lagi ulama-ulama di luar organisani NU, di antaranya dari Muhammadiyah atau lainnya

Dengan banyaknya ulama yang meninggal tentunya hanya Allah yang tahu maksudnya karena Allah-lah yang Maha Mengetahui, tapi paling tidak kita punya gambaran dari katerangan yang ada dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi saw.

Allah hendak mencabut ilmu dari muka bumi ini dengan mewafatkan para ulama, hal ini ditegaskan dalam hadits :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا، يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوْسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوْا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوْا وَأَضَلُّوْا.

Dari Abdullah bin'Amru bin Al-Ash berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan. (H. R. Bukhari no. 100, Muslim no. 6971)

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya mengatakan :

وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَوْتُ أَلْفِ عَابِدٍ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ أَهْوَنُ مِنْ مَوْتِ عَالِمٍ بَصِيْرٍ بِحَلاَلِ اللهِ وَحَرَامِهِ

Umar ra berkata : Kematian seribu orang ahli ibadah yang rajin salat malam dan puasa di siangnya itu tidak sebanding dengan kematian seorang ulama yang mengerti halal haramnya aturan Allah.  (Kitab ihya Ulumuddin Juz I, halaman 8)

Jadi kalau ulama  sudah banyak yang wafat maka siapa lagi yang menunjukkan benar dan salah, sopan santun, tata krama kehidupan, maka keadaan seperti itu manusia tidak ada bedanya dengan hewan

Ibarat seseorang yang ingin merobohkan sebuah rumah, maka benda-benda berharga yang mahal dan bernilai akan dipindahkannya ke tempat lain yang lebih baik. Begitu pula, menjelang akhir zaman, para ulama akan diwafatkan satu persatu oleh Allah.

dalam Al-Qur'an disebutkan :

أَوَلَمْ يَرَوْاْ أَنَّا نَأْتِي الأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا وَاللهُ يَحْكُمُ لاَ مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir), lalu Kami kurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya. (Q.S. 13 Ar Ra'd 41)

Syaikh Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitabnya mengenai ayat di atas:

وقال ابن عباس في رواية: خرابها بموت فقهائها وعلمائها وأهل الخير منها. وكذا قال مجاهد أيضا: هو موت العلماء

Menurut suatu riwayat, Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah rusaknya daerah-daerah itu dengan kematian ulama, ahli fiqih, dan ahli kebaikannya. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, bahwa makna yang dimaksud ialah meninggalnya ulamanya. (Kitab tafsir Ibnu Katsir, Juz IV, halaman 472)

Dengan banyaknya ulama yang telah diwafatkan Allah, maka banyak kerusakan di bumi yang ditimbulkan oleh tangan-tangan manusia, karena sedikitnya bimbingan dari para ulama tentang halal dan haramnya perbuatan, baik dan buruknya tingkah laku, sehingga manusia diibaratkan seperti hewan yang tidak menggunakan lagi aturan-aturan agama, kemaksiatan meraja lela, dan akhirnya Allah akan menggulung dunia ini dengan datangnya hari kiamat.

Kematian para ulama berarti diangkatnya ilmu dari muka bumi ini dan akan menyebabkan kebodohan dimana-mana, hal ini juga sebagai penanda dekatnya hari kiamat, dalam hadits disebutkan :

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ ، وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا

Dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasul saw : Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta praktek perzinahan secara terang-terangan. (H. R. Bukhari no 80,Muslim no. 3956)

Semoga dengan banyaknya ulama yang telah wafat, Allah mengirim lagi ulama-ulama sebagai penggantinya. Merupakan sunatullah bahwa sesuatu yang hilang itu selalu ada penggantinya meskipun penggantinya itu tidak seimbang dengan yang telah hilang. Tentu dari sisi pengalaman dan ilmu akan sangat jauh. Butuh waktu yang panjang untuk menjadi orang yang setara dengan ulama-ulama yang telah wafat tersebut

Berikut video yang berkaitan dengan judul :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar