Minggu, 26 April 2020

Larangan Bersumpah Dalam Jual Beli




Adab (tata krama) jual beli itu harus kita perhatikan. Sebaiknya bila kita menjual sesuatu kita harus berkata jujur, kelebihan dan kekurangan barang itu harus kita beritahukan, dan juga kita dilarang bersumpah dengan nama Allah, meskipun benar adanya. Dalam sebuah hadits nabi pernah mengingatkan :

عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ الْحَلِفُ مُنَفِّقَةٌ لِلسِّلْعَةِ مُمْحِقَةٌ لِلْبَرَكَةِ
Dari Abu Hurairah ra, berkata : Aku mendengar Rasulullah saw, bersabda: Sumpah itu melariskan perdagangan, tapi menghapus (berkah) keuntungan”. (H. R. Bukhari no. 2087 dan Muslim no. 4209)

Dalam hadits lain juga di sebutkan :

عَنْ أَبِى قَتَادَةَ اْلأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَلِفِ فِى الْبَيْعِ فَإِنَّهُ يُنَفِّقُ ثُمَّ يَمْحَقُ.
Dari Abu Qatadah ra, sesungguhnya dia mendengar Rasulullah saw, bersabda : Takutlah terhadap sumpah dalam penjualan (jangan dilakukan dengan mudah). Sesungguhnya ia melariskan dagangan, tapi menghapus keberkahan (laba). (H. R. Muslim no. 4210)

Memang kenyataannya bila penjual itu bersumpah dengan nama Allah, seperti perkataan : Demi Allah barang ini baik, demi Allah barang ini asli, maka pembeli akan tertarik dan mudah terpengaruh, sehingga dia akan membeli barang tersebut.

Perlu diingat, meskipun dagangannya itu laris dan akan mendapatkan keuntungan yang banyak, tapi keberkahannya akan hilang, artinya harta yang kita dapat itu bisa-bisa cepat habis, atau malah banyak tapi akan menjerumuskan kita ke lubang kemaksiatan dan sulit kita ajak menuju ketaatan kepada Allah. Na'udzu billah tsumma na'udzu billah

Oleh karena itu, kita patut mencontoh cara berdagang Rasulullah saw, beliau mengedepankan perkataan yang jujur, barang yang baik dikatakan baik dan yang ada cacatnya beliau perlihatkan, tentunya dengan harga yang lebih murah.

Dengan demikian banyak pembeli yang membeli dagangan beliau, karena pembeli punya anggapan tidak akan tertipu bila dia beli di tempat  Rasulullah saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar