Minggu, 06 Oktober 2019

Maksud Hadits Carilah Ilmu Walaupun Sampai Ke Negeri Cina




Yang dimaksud hadits tersebut adalah :
اُطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. (H. R. Baihaqi, imam Ibnu Adi, imam Uqaili dan imam Ibnu Abdil Barr, dari Anas bin Malik)

Hadits ini menurut penilaian imam Ibnul Jauzi adalah hadits maudhu' (Kitab Al-Asna halaman 42). Namun,menurut penilaian Al-Hafizh Imam Baihaqi, hadits iji matannya telah masyhur, hanya saja sanad-sanadnya dha'f (Kitab Syu'abul Iman Lil Baihaqi, Juz IV, halaman 174, Al-Mughni 'an Hamlil Asfar, Juz I, halaman 9). Sedang menurut penilain Syekh Ali Al-Azizi karena hadits tersebut banyak thariq (jalan) nya, maka yang tadinya dha'if naik derajatnya menjadi hasan lighairihi (Kitab As-Sirajul Munir Syarah Jami'ush Shaghir, Juz I, halaman 231). Dan hadits ini banyak tertera diberbagai kitab.

Para ulama berbeda pendapat, ada yang mengartikan secara majazi (kiasan) yaitu carilah ilmu walaupun berada di tempat yang jauh. Di antara ulama yang memiliki pemahaman demikian adalah Syaikhul Islam Muhammad bin Salim Al-Hifni. Ketika beliau memberikan interprestasi terhadap hadits tersebut sebagai berikut :

قَوْلُهُ وَلَوْ بِالصِّيْنِ : كِنَايَةٌ عَنِ الْحَثِّ عَلَى طَلَبِهِ وَلَوْ بِحُصُوْلِ الْمَشَقَّةِ
Maksud sabda Nabi saw : walaupun sampai ke negeri Cina, itu adalah kata-kata kiasan sebagai dorongan agar mau mencarinya walaupun mendapat kerepotan (Kitab Hasyiyah As-Sirajul Munir, Juz I, halaman 231)

Imam Ali Al-Azizi memberi contoh sebagai dampak positif dari hadits tersebut, sebagai berikut :

وَلِهَذَا سَافَرَ جَابِرُبْنُ عَبْدِ اللهِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ مِنَ الْمَدِيْنَةِ إِلَى مِصْرَ فِى طَلَبِ حَدِيْثٍ وَاحِدٍ
Karena adanya dorongan hadits ini Jabir bin Abdullah merantau dari Madinah ke Mesir, padahal hanya untuk mencari satu buah hadits. (Kitab As-Sirajul Munir Syarah Jami'ush Shaghir, Juz I, halaman 321)

Namun, banyak ulama yang memberikan interprestasi terhadap hadits tersebut secara hakiki. Maksud hadits itu menurut mereka, janganlah hanya mempelajari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan urusan agama atau ibadah saja, tetapi juga mencari dan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan lainnya, misalnya ilmu-ilmu kedokteran, farmasi, matematika, kimia, biologi sosiologi, teknik, astronomi dan lainnya. kalau pengertiannya hanya menyangkut ilmu yang berkaitan dengan ilmu keagamaan atau soal ibadah, niscaya Nabi saw tidak memerintahkan umatnya supaya menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina, sebab keadaan penduduk negeri Cina pada masa itu umumnya masih menyembah berhala atau patung sehingga tidak mungkin dijadikan sebagai tempat atau sumber ilmu pengetahuan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar