Jumat, 26 Juli 2019

Ditetapkan Takdir Manusia Sejak Dalam Perut Ibunya


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَكَّلَ بِالرَّحِمِ مَلَكًا يَقُوْلُ يَا رَبِّ نُطْفَةٌ يَا رَبِّ عَلَقَةٌ يَا رَبِّ مُضْغَةٌ. فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقْضِىَ خَلْقَهُ قَالَ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى شَقِىٌّ أَمْ سَعِيْدٌ فَمَا الرِّزْقُ وَاْلأَجَلُ فَيُكْتَبُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ
Dari Anas bin Malik dari Nabi saw, beliau bersabda : Sesungguhnya Allah Ta'ala menugaskan satu Malaikat dalam rahim seseorang. Malaikat itu berkata : Ya Rabb, (sekarang baru) sperma. Ya Rabb, segumpal darah, Ya Rabb, segumpal daging. Maka apabila Allah berkehendak menetapkan ciptaan-Nya, Malaikat itu bertanya : Apakah laki-laki atau wanita, celaka atau bahagia, bagaimana dengan rizki dan ajalnya?  Maka ditetapkanlah ketentuan takdirnya selagi berada dalam perut ibunya. (H. R. Bukhari no. 318)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar