Kamis, 13 Juni 2019

Memperlambat Adzan Dan Mempercepat Iqamah


عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبِلاَلٍ يَا بِلاَلُ إِذَا أَذَّنْتَ فَتَرَسَّلْ فِى أَذَانِكَ وَإِذَا أَقَمْتَ فَاحْدُرْ وَاجْعَلْ بَيْنَ أَذَانِكَ وَإِقَامَتِكَ قَدْرَ مَا يَفْرُغُ اْلآكِلُ مِنْ أَكْلِهِ وَالشَّارِبُ مِنْ شُرْبِهِ وَالْمُعْتَصِرُ إِذَا دَخَلَ لِقَضَاءِ حَاجَتِهِ وَلاَ تَقُوْمُوْا حَتَّى تَرَوْنِى
Dari Jabir bin Abdullah bahwasanya Rasulullah saw berkata kepada Bilal : Wahai Bilal, jika engkau adzan maka lambatkanlah adzanmu, dan jika engkau iqamat maka percepatlah. Jadikanlah jarak antara adzan dan iqamatmu sekadar dengan seorang yang makan hingga selesai makannya, orang yang minum hingga selesai minummnya, orang yang buang hajat dapat menyelesaikan hajatnya, dan janganlah berdiri hingga kalian melihatku. (H. R. Tirmidzi no. 195, Baihaqi no. 2090 dan lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar