Kamis, 17 Januari 2019

Boleh Membakar Dupa


عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا اسْتَجْمَرَ اسْتَجْمَرَ بِالْأَلُوَّةِ غَيْرِ مُطَرَّاةٍ وَبِكَافُوْرٍ يَطْرَحُهُ مَعَ الْأَلُوَّةِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا كَانَ يَسْتَجْمِرُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
Dari Nafi' dia berkata : Bahwa Ibnu Umar beristijmar (membakar dupa) dengan kayu garu tanpa campuran, atau dengan kafur yang dicampur dengan kayu garu, kemudian beliau berkata : Demikian Rasulullah saw beristijmar. (H. R. Muslim no. 6021, Nasa'i no. 5150)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar