Selasa, 25 Desember 2018

Anjuran Mengganti Nama Yang Jelek


عَنْ عَبْدُ الْحَمِيْدِ بْنُ جُبَيْرِ بْنِ شَيْبَةَ قَالَ جَلَسْتُ إِلَى سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ فَحَدَّثَنِى أَنَّ جَدَّهُ حَزْنًا قَدِمَ عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا اسْمُكَ . قَالَ اسْمِى حَزْنٌ . قَالَ بَلْ أَنْتَ سَهْلٌ. قَالَ مَا أَنَا بِمُغَيِّرٍ اسْمًا سَمَّانِيْهِ أَبِى. قَالَ ابْنُ الْمُسَيَّبِ فَمَا زَالَتْ فِيْنَا الْحُزُوْنَةُ بَعْدُ
Dari Abd Al-Hamid bin Jubair bin Syaibah, ia berkata : Aku duduk bersama Sa’id bin Al-Musayyab kemudian ia menceritakan kepadaku bahwa kakeknya pernah menghadap Nabi saw. Lantas Nabi bertanya : Siapa namamu? Ia pun menjawab : Namaku Hazn (kesusahan). Nabi pun berkata, tetapi kamu adalah Sahl (kelapangan). Ia (kakeknya) lalu berkata : Aku tidak akan merubah nama yang telah diberikan oleh bapakku. Lantas Ibnu Al-Musayyab berujar: Setelah itu kesusahan selalu menimpa kami. (H. R. Bukhari no. 6193)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar