Kamis, 24 Mei 2018

Larangan Melaknat atau Berdoa Jelek Untuk Orang Lain.





Berdoa tentu harus dilakukan dengan harapan yang baik, begitu pula doa yang ditujukan kepada orang lain, sebab doa yang buruk bisa kembali kepada dirinya sendiri. sehingga jelas bahwa hukum berdoa jelek untuk orang lain adalah haram dan belum tentu dijabah oleh Allah. Dalam Al-Qur'an disebutkan :

وَيَدْعُ الْإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ اْلإِنْسَانُ عَجُوْلًا
Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Q.S. 17 Al Israa' 11)

firman Allah tersebut menjelaskan bahwa manusia ialah sosok hamba yang mudah lemah imannya dan mudah terpengaruh oleh emosi. sakit hati atau kecewa, mudah dipengaruhi oleh syetan sehingga timbul bahaya dendam dalam hatinya, akibatnya tidak sadar mendoakan keburukan untuk orang lain  dengan tergesa gesa.
Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad dalam kitabnya menegaskan :

(وَاِيَّاكَ) أَنْ تَدْعُوَ عَلَى نَفْسِكَ أَوْ عَلَى وَلَدِكَ أَوْ عَلَى مَالِكَ أَوْ عَلَى اَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَإِنْ ظَلَمَكَ،  فَإِنَّ مَنْ دَعَا عَلَى مَنْ ظَلَمَهُ فَقَدِ انْتَصَرَمِنْهُ. وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ لَا تَدْعُوْا عَلَى اَنْفُسِكُمْ وَلَا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا عَلَى اَمْوَالِكُمْ لَاتُوَافِقُوْا سَاعَةَ إِجَابَةٍ
Hindarilah berdoa yang tidak baik bagi diri sendiri, anak dan hartamu atau salau seorang dari oari orang-orang Islam. Sekalipun dia menganiayamu, karena orang yang mendoakan tidak baik kepada orang yang yang menganiaya dirinya, berarti dia telah membalasnya. Dan bersabda Nabi saw : janganlah kalian mendoakan yang tidak baik atas diri sendiri, anak-anak kalian dan jangan kalian mendoakan yang tidak baik atas harta-harta kalian. Jangan-jangan kalian menemukan saat yang tepat dengan saat pengabulan doa (oleh Allah). (H. R. Muslim no. 7705). (Kitab Risalatul Mu'awanah, halaman 141)

(وَاِيَّاكَ)  أَنْ تَلْعَنَ مُسْلِمًا أَوْ بَهِيْمَةً أَوْ خَادِمًا أَوْ شَخْصًا بِعَيْنِهِ وَاِنْ كَانَ كَافِرًا إِلَّا إِنْ تَحَقَّقْتَ أَنَّهُ مَاتَ عَلىَ الْكُفْرِ كَفِرْعَوْنَ وَاَبِيْ جَهْلٍ أَوْ عَلِمْتَ أَنَّ رَحْمَةَ اللهِ لَا تَنَالُهُ بِحَالٍ كَإِبْلِيْسَ
Hindarilah mengutuk orang islam, hewan, pembantu atau seseorang walaupun orang kafir, kecuali telah nyata bagimu orang yang mati kafir seperti Fir'aun, Abu Jahal, atau kamu tahu bahwa rahmat Allah tidak akan didapatkannya, seperti iblis. (Kitab Risalatul Mu'awanah, halaman 141)

(وَاعْلَمْ) أَنَّ اللَّعْنَةَ إِذَا خَرَجَتْ مِنَ الْعَبْدِ تَصْعَدُ نَحْوَالسَّمَاءِ فَتُغْلَقُ دُوْنَهَا أَبْوَابُهَا ثُمَّ تَنْزِلُ إِلَى الْأَرْضِ فَتُغْلَقُ دُوْنَهَا ثُمَّ تَجِيْءُ اِلَى الْمَلْعُوْنِ فَإِنْ وَجَدَتْ فِيْهِ مَسَاغًا وَإِلَّارَجَعَتْ عَلَى قَائِلِهَا
Dan ketahuilah bahwa suatu laknat, bila telah keluar dari mulut seseorang, akan naik ke arah langit, maka ditutuplah pintu-pintu langit di hadapannya sehingga ia turun kembali ke bumi dan dijumpainya pintu-pintu bumi pun tertutup baginya, lalu ia menuju ke arah orang yang dilaknat jika ia memang patut menerimanya. Maka jika tidak, laknat itu akan kembali kepada orang yang mengucapkannya. (Kitab Risalatul Mu'awanah, halaman 141)

Dalam hadits di sebutkan :

عَنِ الْمُرْجِئَةِ فَقَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللهِ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
Dari Murji-ah ia berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah, bahwasanya Nabi saw bersabda : Mencaci maki orang yang beriman adalah fasiq dan memeranginya adalah kafir. (H. R. Bukhari no. 48, Muslim no. 30).

Sebagai kesimpulan bahwa kutukan atau laknat atau berdoa jelek untuk orang lain itu memiliki dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, orang yang dilaknat akan terkena bencana jika memang menurut Allah ia pantas menerimanya. Kemungkinan kedua, jika ternyata Allah memandang lain, maka bencana itu akan menjadi bumerang  atau berbalik arah menuju orang yang telah mengucapkannya. Ini artinya sangat riskan melakukan kutukan atau melaknat atau berdoa jelek untuk orang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar