Minggu, 04 Juni 2017

Cara mendapatkan Lailatul Qadar menurut Imam Ghazali



Banyak hadits yang menerangkan prakiraan turunnya malam Lailatul Qadar, kami nukilkan satu hadits :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا  أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اَلْتَمِسُوْهَا فِى الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
Dari Ibnu Abbas rahm bahwa Nabi saw bersabda : Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan, pada sisa malam kesembilan, ketujuh, dan  kelima. (H. R. Bukhari no. 2021)

Karena banyaknya hadits yang menerangkan tentang prakiraan turunnya Lailatul Qadar, maka para ulama berusaha meneliti pengalaman mereka dalam menemukan Lailatul Qadar, dan di antara ulama yang tegas mengatakan bahwa ada kaidah atau formula untuk memperkirakan turunnya malam Lailatul Qadar itu adalah Imam Ghazali

Imam Syihabuddin Al-Qalyubi Al-Mishri dan Imam Syihabuddin Ahmad Al-Burullusi Al-Mishri dalam kitabnya mengatakan :

الْغَزَالِيُّ وَغَيْرُهُ وَقَالُوا : إنَّهَا تُعْلَمُ فِيهِ بِالْيَوْمِ الْأَوَّلِ مِنْ الشَّهْرِ فَإِنْ كَانَ أَوَّلُهُ يَوْمَ الْأَحَدِ أَوْ الْأَرْبِعَاءِ فَهِيَ لَيْلَةُ تِسْعٍ وَعِشْرِينَ، أَوْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ فَهِيَ لَيْلَةُ إحْدَى وَعِشْرِينَ،  أَوْ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ أَوْ الْجُمُعَةِ فَهِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ، أَوْ يَوْمَ الْخَمِيسِ فَهِيَ لَيْلَةُ خَمْسٍ وَعِشْرِينَ، أَوْ يَوْمَ السَّبْتِ فَهِيَ لَيْلَةُ ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ. قَالَ الشَّيْخُ أَبُو الْحَسَنِ وَمُنْذُ مَا بَلَغْت سِنَّ الرِّجَالِ مَا فَاتَتْنِي لَيْلَةُ الْقَدْرِ بِهَذِهِ الْقَاعِدَةِ الْمَذْكُورَةِ
Imam Al Ghazali dan lainnya mengatakan : Sesungguhnya dapat diketahui ( Lailatul Qadar) dari permulaan atau malam pertama bulan Ramadhan. Jika hari pertama jatuh pada malam Ahad atau Rabu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam tanggal 29 Ramadhan. Atau jika malam pertama jatuh pada malam Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 21 Ramadhan. Atau jika malam pertama jatuh pada malam Selasa atau Jum'at maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadhan. Atau jika malam pertama jatuh pada malam Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 25 Ramadhan. Atau jika malam pertama jatuh pada malam Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23 Ramadhan. Abu Hasan berkata :  Semenjak baligh ia selalu mendapatkan Lailatul Qadar dengan menyesuaikan kaidah ini. (Kitab Hasyiata Qalyubi wa 'Umairah 'ala Syarh Al-Mahalli 'ala Minhaj Ath-Thalibin, Juz V, halaman 411)

Meskipun demikian perlu kiranya kita mengisi malam-malam Ramadhan, terutama pada sepuluh malam terahir dari bulan Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar