Jumat, 28 April 2017

Hukum Shalat Birrul Walidain atau Sejenisnya



Shalat birrul walidain, shalat tolak balak dan sejenisnya adalah tidak sah dan hukumnya haram, apabila shalat itu diniatkan shalat birrul walidain atau shalat tolak balak. Dan apabila shalat itu diniatkan shalat sunnah mutlak, maka hukumnya tidak mengapa (boleh), dan setelah shalat itu berdoa dengan doa apa yang dimaksud di atas.

Syaikh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitabnya menjelaskan :

لَا تَجُوْزُ وَلَا تَصِحُّ هَذِهِ الصَّلَوَاتُ بِتِلْكَ النِّيَّاتِ الَّتِي اسْتَحْسَنَهَا الصُّوْفِيَّةُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَرِدَ لَهَا أَصْلٌ فِي السُّنَّةِ نَعَمْ إنْ نَوَى مُطْلَقَ الصَّلَاةِ ثُمَّ دَعَا بَعْدَهَا بِمَا يَتَضَمَّنُ نَحْوَ اسْتِعَاذَةٍ  أَوِ اسْتِخَارَةٍ مُطْلَقَةٍ لَمْ يَكُنْ بِذَلِكَ بَأْسٌ
Tidak boleh dan tidak sah shalat dengan niat-niat yang dianggap baik oleh kalangan sufi tanpa dasar hadits sama sekali. Namun jika memutlakkan niat shalat kemudian berdoa sesudahanya dengan doa yang berisikan permohonan perlindungan atau istikharah (meminta petunjjuk kepada Allah untuk dipilihkan yang baik) secara mutlak, maka hal tersebut diperbolehkan. (Kitab Tuhfatul Muhtaj  fi Syafhil Minhaj, Juz 7, halaman 317)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar