Kamis, 23 Maret 2017

Anjuran membaca surat Yasin



Sangat banyak hadits tentang anjuran membaca surat Yasin, di bawah ini kami nukilkan beberapa hadits dan pendapat ulama.

عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِقْرَءُوْا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ
Dari Ma'qil bin Yasar ia berkata, Nabi saw bersabda : Bacakanlah Surat Yasin kepada orang yang meninggal diantara kalian (H. R. Abu Daub no. 3123, Ibnu Majah no. 1515, Ahmad no. 20837, Ibnu Hibban no. 3002 Hakim no. 2028, Baihaqi no. 6839 dan lainnya)

عَنْ جُنْدُبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ يس فِى لَيْلَةٍ اِبْتَغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ
Dari Jundub ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa membaca surat Yasin di malam hari seraya mengharap rida Allah, maka ia diampuni (dosa-dosanya) (H.R. Ibnu Hibban no. 2574, Ad-Darimi no. 3478 dan lainnya)

عَنِ الْحَسَنِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ، أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ  وَمَنْ قَرَأَ حم الَّتِي يُذْكَرُ فِيْهَا الدُّخَانُ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ  أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ
Dari Hasan ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari, maka di pagi harinya ia diampuni dan barang siapa membaca Haa Miim yang didalamnya disebutkan Ad-Dukhan (surat Ad-Dukhan) pada malam Jum'at, maka di pagi harinya ia diampuni. (H. R. Abu Ya'la no. 6224)

Mengenai hadits di atas Syaikh Ibnu Katsir dalam kitabnya berkata:
إِسْنَادٌ جَيِّدٌ 
Sanad yang bagus (baik). (Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Juz III, halaman 525)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَاوَمَ عَلَى قِرَاءَةِ يس كُلَّ لَيْلَةٍ ثُمَّ مَاتَ، مَاتَ شَهِيْدًا
Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang membiasakan membaca surat Yasin setiap malam kemudian ia mati, maka ia mati dalam keadaan syahid” (H. R. Thabrani no. 7018)
حَدَّثَنَا صَفْوَانُ حَدَّثَنِى الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوْا عِنْدَ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ الثُّمَالِىِّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِىُّ فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ. قَالَ وَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُوْلُوْنَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا. قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ
Telah menceritakan kepada kami Shafwan, telah bercerita kepadaku para guru, bahwa mereka mendatangi Ghudhaif bin Haris Ats-Tsumali ketika penyakitnya sangat parah. Lalu Shafwan berkata : Adakah diantara kamu sekalian yang mau membacakan surat Yasin? Shaleh bin Syuraih As-Sakuni yang membaca surat Yasin. Setelah ia membaca 40 dari surat Yasin, Ghudhaif meninggal. Maka para guru berkata : Jika surat Yasin dibacakan di dekat orang yang sedang menghadapi ajalnya maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan surat Yasin tersebut. Shafwan berkata : (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan surat Yasin di dekat Ibnu Ma'bad. (H. R. Ahmad No 17432)

Syaikh Ibnu Katsir dalam kitabnya mengarakan :

وَلِهَذَا قَالَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ مِنْ خَصَائِصِ هَذِهِ السُّوْرَةِ أَنَّهَا لاَ تُقْرَأُ عِنْدَ أَمْرٍ عَسِيْرٍ إِلاَّ يَسَّرَهُ اللهُ. وَكَأَنَّ قِرَاءَتَهَا عِنْدَ الْمَيِّتِ لِتُنْزَلَ الرَّحْمَةُ وَالْبَرَكَةُ وَلِيَسْهُلَ عَلَيْهِ خُرُوْجُ الرُّوْحِ وَاللهُ أَعْلَمُ
Oleh karenanya sebagian ulama berkata : Diantara keistimewaan surat Yasin ini ialah tidak sekali-kali ia dibaca dalam suatu urusan yang sulit melainkan Allah akan memudahkannya. Dan seakan-akan surat Yasin yang dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi ajalnya dimaksudkan untuk memohon agar rahmat dan berkah diturunkan baginya, dan dimaksudkan agar ruhnya keluar dengan mudah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui.

Syaikh Ubnu Qayyim Al-Jauziyah, penerus dari Syaikh Ibnu Taymiyah dalam kitabnya mengatakan :

أَخْبَرَنِي الْحَسَنُ بْنُ الْهَيْثَمِ قَالَ سَمِعْتَ أَبَا بَكْرِ بْنِ الْأَطْرُوشَ ابْنِ بِنْتِ أَبِي نَصْرِ بْنِ التَّمَارِ يَقُولُ كَانَ رَجُلٌ يَجِيءُ إِلَى قَبْرِ أُمِّهِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ فَيَقْرَأُ سُورَةَ يس فَجَاءَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ فَقَرَأَ سُورَةَ يس ثُمَّ قَالَ اللهم إِنْ كُنْتَ قَسَمْتَ لِهذِهِ السُّورَةَ ثَوَابًا فَاجْعَلْهُ فِي أَهْلِ هذِهِ الْمَقَابِرِ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُ الْجُمْعَةِ الَّتِي تَلِيهَا جَاءَتِ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ أَنْتَ فُلَانُ بْنُ فُلَانَةٍ قَالَ نَعَمْ قَالَتْ إِنَّ بِنْتًا لِي مَاتَتْ فَرَأَيْتُهَا فِي النَّوْمِ جَالِسَةً عَلَى شَفِيرٍ قَبْرِهَا فَقُلْتُ مَا أَجْلَسَكِ هَا هُنَا فَقَالَتْ إِنَ فُلَانَ بْنِ فُلَانَةٍ جَاءَ إِلَى قَبْرِ أُمِّهِ فَقَرَأَ سُورَةَ يس وَجَعَلَ ثَوَابَهَا لِأَهْلِ الْمَقَابِرِفَأَصَابَنَا مِنْ رَوْحِ ذلِكَ أَوْ غُفِرَ لَنَا أَوْ نَحْوَ ذلِكَ

Telah menceritakan kepadaku Al-Hasan bin Haitsam, katanya : Aku mendengar Abu Bakar bin Al-Athrusy bin abi Nashar bin Tamar berkata : Ada seorang lelaki datang ke kubur ibunya pada hari jum’at, kemudian ia membaca surat Yasin disitu. Maka ia (Abu Bakar) pun datang kekubur ibunya dan membaca surah Yasin, kemudian ia berdo’a : Ya Allah ! Ya Tuhanku ! Kalau memang Engkau memberi pahala lagi bagi orang yang membaca surat ini, maka jadikanlah pahala itu bagi sekalian ahli kubur ini. Apabila tiba hari jum’at yang berikutnya, dia ditemui seorang wanita. Wanita itu bertanya : Apakah kau fulan anak si fulanah itu ? Jawab Abu Bakar : Ya ! Berkata wanita itu lagi : Putriku telah meninggal dunia, lalu aku bermimpikan dia datang duduk diatas kuburnya, maka aku bertanya : Mengapa kau duduk disini ? Jawabnya : Si fulan anak fulanah itu telah datang ke kubur ibunya seraya membacakan surat Yasin, dan dijadikan pahalanya untuk ahli kuburan sekaliannya. Maka kami pun telah mendapat bahagian dari padanya, dan dosaku pun telah diampunkan karenanya. (Kitab Ar-Ruh, Juz I, halaman 11)

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi pendiri wahabi dalam kitabnya, ia mengatakan :

وَأَخْرَجَ سَعْدُ الزَّنْجَانِي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَأَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرِ ثُمَّ قَالَ إِنِّي جَعَلْتُ ثَوَابَ مَا قَرَأْتُ مِنْ كَلَامِكَ لِأَهْلِ الْمَقَابِرِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانُوا شُفَعَاءَ لَهُ إِلَى الله تعالى وَأَخْرَجَ عَبْدُ الْعَزِيزِ صَاحِبُ الْخَلاَلِ بِسَنَدِهِ عَنْ أَنَسٍ مَرْفُوعًا مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ فَقَرَأَ سُورَةَ يس خَفَّفَ اللهُ عَنْهُمْ وَكَانَ لَهُ بِعَدَدِ مَنْ فِيهَا حَسَنَاتٌ

Saad Al-Zanjani meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra, secara marfu’ : Barang siapa mendatangi kuburan lalu membaca surat Al-Fatihah, Qul huwallahu ahad dan Alhakumuttakatsur, kemudian mengatakan : Ya Allah, aku hadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an ini bagi kaum beriman laki-laki dan perempuan di kuburan ini, maka mereka akan menjadi penolongnya kepada Allah. Dan Abdul Aziz, murid Al-Khallal meriwayatkan hadits dengan  sanadnya dari Anas bin Malik ra, secara marfu’ : Barang siapa mendatangi kuburan, lalu membaca surat Yasin, maka Allah akan meringankan siksaan mereka, dan ia akanmemperoleh pahala sebanyak orang-orang yang ada  di kuburan itu. (Kitab Ahkam Tamanni Al-Maut,  halaman 75)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar