Sabtu, 25 Februari 2017

Berbakti kepada orang tua laksana haji, umrah dan jihad

عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَتَى رَجُلٌ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّيْ أَشْتَهِي الْجِهَادَ وَلَا أَقْدِرَ عَلَيْهِ قَالَ هَلْ بَقِيَ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ ؟ قَالَ  أُمِّيْ قَالَ  قَاتِلُ لِلهِ فِي بِرَّهَا فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَأَنْتَ حَاجٌّ وَمُعْتَمِرٌ وَ مُجَاهِدٌ

Dari Anas, ia berkata : Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw lalu berkata : Sesungguhnya aku ingin berjihad, namun tenagaku tidak mampu.  Beliau bersanda : Apakah salah satu di antara kedua orang tuamu masih hidup? Lelaki itu menjawab : Ibuku. Baliu bersabda : Berperanglah untuk Allah dalam memperbaikinya. Bila kamu melakukan yang demikian itu maka kamu laksana orang yang haji, umrah dan orang yang berjihad. (H. R. Abu Ya'la no. 2760)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar