Kamis, 16 Februari 2017

Bahaya memutuskan hubungan kekerabatan atau silaturahim



Beberapa hadits mengenai Bahayanya memutuskan hubungan kekerabatan, di antaranya adalah :

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ. قَالَ سُفْيَانُ يَعْنِى قَاطِعَ رَحِمٍ
Dari Muhammad bin Jubairi bin Muth'im dari ayahnya dari Nabi saw, beliau bersabda : Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan. Berkata Sufyan : Yakni memutuskan hubungan kekerabatan  atau silaturrahim. (H. R. Muslim no. 6684, Bukhari no. 5984)

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِى الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى اْلآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ
Dari Abu Bakrah ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Tiadalah suatu dosa yang lebih layak untuk diberi hukuman oleh Allah dengan segera di dunia disamping siksaan yang disimpan di akhirat dari pada penganiayaan dan memutuskan hubungan kekerabatan atau silaturrahim. (H. R. Abu Daud no. 4904, Tirmidzi no. 2700)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ إِنَّ أَعْمَالَ بَنِى آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ
Dari Abu Hurairah berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya amal perbuatan Ibnu Adam dihaturkan (kepada Allah) setiap hari Kamis dan malam Jum'at, lantas tidak akan diterima amal perbuatan orang yang memutuskan hubungan kekerabatan atau silaturrahim. (H. R.Ahmad no. 10543)

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  أَسْرَعُ الْخَيْرِ ثَوَابًا الْبِرُّ وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَأَسْرَعُ الشَّرِّ عُقُوْبَةً الْبَغْىُ وَقَطِيْعَةُ الرَّحِمِ
Dari Aisyah Ummul Mukminin berkata, Rasulullah saw bersabda : Perbuatan baik yang paling cepat pahalanya adalah menyambung hubungan kekerabatan, dan perkara yang paling cepat menerima hukuman adalah penganiayaan dan memutuskan hubungan kekerabatan atau silaturrahim. (H. R. Ibnu Majah no. 4352)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلَّا عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيْهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوْا أَوِ ارْكُوْا هَذَيْنِ حَتّٰىيَفِيْئَا

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw beliau bersabda : Seluruh amal manusia dihadapkan kepada Allah swt dua kali dalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka: tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai mereka berdamai. (H.R. Muslim no. 6712)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar