Minggu, 20 November 2016

Diperbolehkan shalat qabliyah maghrib

عَنْ مُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ عَنِ التَّطَوُّعِ بَعْدَ الْعَصْرِ فَقَالَ كَانَ عُمَرُ يَضْرِبُ اْلأَيْدِى عَلَى صَلاَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ وَكُنَّا نُصَلِّى عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوْبِ الشَّمْسِ قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ. فَقُلْتُ لَهُ أَكَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَّهُمَا قَالَ كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيْهِمَا. فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا.

Dari Mukhtar bin Fulful ia berkata, saya bertanya kepada Anas bin Malik mengenai shalat tathawwu' sesudah shalat asar. Maka ia menjawab :"Dulu Umar memukul tangan seseorang karena shalat sesudah Asar. Dan pada masa Rasulullah saw kami biasa menunaikan dua rakaat setelah terbenamnya matahari dan sebelum shalat Maghrib. Saya bertanya lagi padanya, Apakah Rasulullah saw pernah melakukannya? Ia menjawab : Beliau melihat kami melakukannya, namun beliau tidak memerintahkan kami dan tidak pula melarang. (H. R. Muslim no. 1975)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar