Senin, 18 Juli 2016

Pahala bagi orang yang sakit



Ulama berbeda pendapat tentang pahala orang yang sakit, apakah lantaran sabar terhadap penyakitnya ataukah karena diberi penyakit oleh Allah. Menurut pendapat yang lebih tepat adalah bila seorang yang sakit mau bersabar maka diberi pahala lantaran penyakitnya dan kesabarannya. Bila tidak sabar, maka tidak diberi pahala. Demikian menurut pengertian beberapa hadits.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً
Dari Aisyah dia berkata; Rasulullah saw bersabda: Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya. ( H.R. Muslim no. 6727)

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ اْلعَبْدُ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Nabi saw, bersabda : Bila seorang hamba sakit selama tiga hari maka dosa-dosanya keluar sebagaimana hari dilahirkannya oleh sang ibu. H. R. Thabarani no. 520.

عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ وَأَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّهُمَا سَمِعَا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ
Dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah bahwasanya kedua orang sahabat itu pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Tidak ada penderitaan, kesengsaraan, sakit, kesedihan dan bahkan juga kekalutan yang menimpa seorang mukmin, melainkan dengan semua itu dihapuskan sebagian dosanya. (H. R. Muslim no. 6733)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُصِبْ مِنْهُ

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda : Barang siapa dikehendaki oleh Allah kebaikan maka akan diberi musibah. (H. R. Bukhari no. 5645)

قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ صُرَدٍ لِخَالِدِ بْنِ عُرْفُطَةَ أَوْ خَالِدٌ لِسُلَيْمَانَ أَمَا سَمِعْتَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ قَتَلَهُ بَطْنُهُ لَمْ يُعَذَّبْ فِى قَبْرِهِ. فَقَالَ أَحَدُهُمَا لِصَاحِبِهِ نَعَمْ.

Sulaiman bin Shurd berkata kepada Khalid bin Urfuthah atau Khalid kepada Sulaiman; Apakah kamu telah mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang meninggal karena sakit di perutnya, niscaya tidak akan di adzab di dalam kuburnya. Lantas salah seorang dari mereka berkata kepada yang lainnya; Ya. (H. R. Tirmidzi no. 1085, Ahmad no. 18806 dan lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar