Jumat, 24 Juni 2016

Orang yang berhak dan tidak berhak menerima zakat



Orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka yang telah ditentukan Allah swt dalam Al-Qur'an. Mereka itu terdiri dali 8 golongan :


إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاء وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللهِ وَاللهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S. 9 At Taubah 60)

Dan orang-orang yang tidak berhak menerima zakat ada 5 golongan, yaitu :

1. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ تَحِلُّ الصَّدَقَةُ لِغَنِىٍّ وَلاَ لِذِى مِرَّةٍ سَوِىٍّ
Dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah saw berliau bersabda : Tidak halal shadaqah (zakat) bagi  orang kaya dan yang mempunyai kekuatan tenaga. (H. R. Abu Daud no. 1636, Nasa'i no. 2596 dan lainnya)

2. Hamba sahaya, kerena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka
3. Keturunan Rasulullah

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ أَخَذَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِىٍّ تَمْرَةً مِنْ تَمْرِ الصَّدَقَةِ فَجَعَلَهَا فِى فِيْهِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِخْ كِخْ إِرْمِ بِهَا أَمَا عَلِمْتَ أَنَّا لاَ نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Hasan bin Ali (cucu Rasulullah) telah mengambil sebuah kurma dari kurma zakat, lantas dimasukkan ke mulutnya. Maka Rasulullah saw bersabda : Jijik, jijik, buanglah kurma itu. Tidak tahukah kamu bahwa kita (keturunan Muhammad) tidak boleh memakan harta shadaqah (zakat). (H. R. Muslim no. 2522)

4. Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, artinya orang yang berzakat tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang dalam tanggungannya dengan nama fakir atau miskin, sedangkan mereka mendapat nafkah yang mencukupi. Tetapi dengan nama lain, seperti nama pengurus zakat atau (gharim) berhutang tidak ada halangan.

5. Orang yang tidak beragama Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar