Selasa, 10 Mei 2016

Empat perkara baik, namun empat lainnya lebih baik


وَعَنْ بَعْضِ الْحُكَمَاءُ: أَرْبَعَةٌ حَسَنَةٌ وَلَكِنَّ أَرْبَعَةً مِنْهَا أَحْسَنُ: اَلْحَيَاءُ مِنَ الرِّجَالِ حَسَنٌ وَلَكِنَّهُ مِنَ الْمَرْأَةِ أَحْسَنُ، وَاْلعَدْلُ مِنْ كُلِّ أَحَدٍ حَسَنٌ وَلَكِنَّهُ مِنَ اْلأُمَرَاءِ أَحْسَنُ، وَالتَّوُبَةُ مِنَ الشَّيْخُ حَسَنَةٌ وَلَكِنَّهَا مِنَ الشَّابِ أَحْسَنُ،  وَالْجُوُدُ مِنَ اْلأَغْنِيَاءِ حَسَنٌ وَلَكِنَّهُ مِنَ اْلفُقَرَاءِ أَحْسَنُ.
Dari sebagian hukama : Empat perkara berikut adalah baik, namun yang empat lainnya lebih baik dari padanya, yatu rasa malu dari lali-laki itu baik, namun bagi wanita lebih baik. Sikap adil dari setiap orang itu baik, namun dari pemimpin itu lebih baik. Taubat di lakukan oleh orang tua itu baik, namun taubat yang dilakukan anak muda itu lebih baik. Kedermawanan bagi orang kaya itu baik, namun bagi orang miskin itu lebih baik. (kitab nashoihul ibad halaman 34)


Maksud kata baik di atas adalah suatu tingkat kualitas, di mana terpuji di dunia dan mendapat pahala di akhirat. Malu adalah merendahnya hati karena khawatir tercela. Adil adalah sikap yang tepat secara proporsional, tidak terlalu lebih dan tidak terlalu kurang. Taubat adalah kembali kepada Allah, menanggalkan setiap ikatan dosa untuk kemudian menunaikan seluruh hak Allah (ibadah). Kedermawanan adalah memberikan sesuatu yang sebaiknya tanpa mengharapkan imbalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar