Senin, 07 September 2015

memberi nafkah istri dalam islam




Tulisan dibawah ini di sadur dari kitab Qurrotul 'Uyun, Syarah Nadzam Ibnu Yamun, karangan Muhammad At-Tihami Ibnul Madani Kanun


Rasulullah saw bersabda :
            Dinar (harta) yang paling utama, yang dinafkahkan oleh seseorang ialah dinar yang dinafkahkan untuk kepentingan keluarganya.

Rasulullah saw bersabda :
            Apabila salah seorang diantara kamu semalam suntuk dalam keadaan susah dan prihatin karena memikirkan keluarganya (sebab rizki yang sangat sempit), maka yang demikian itu bagi Allah swt lebih utama dari pada seribu kali sebetan pedang di medan perang demi menegakkan agama Allah.

Rasulullah saw bersabda :
            Barang siapa memberi nafkah kepada keluarganya hanya karena Allah swt maka nafkah tersebut merupakan sedekah baginya

Rasulullah saw bersabda :
            Tangan di atas itu lebih utama dari pada tangan yang ada di bawah. Oleh karena itu, dahulukan orang yang termasuk keluarga (kerabat), yaitu ibu, bapak, saudara perempuan, saudara laki-laki, orang yang paling dekat, kemudian yang dekat denganmu.

Rasulullah saw bersabda :
            Sesungguhnya pertolongan Allah swt, itu datang dari Allah swt menurut kadar biaya (nafkah) yang dibutuhkan. Sesungguhnya sabar itu dari Allah menurut kadar bala' yang turun. Dan sesuatu yang pertama kali diletakkan di atas timbangan hamba Allah pada hari kiamat adaklah nafkah seseorang kepada keluarganya.

Rasulullah saw bersabda :
            Jika seorang hamba telah banyak berbuat dosa, maka Allah mencobanya dengan kesulitan dalam memberi nafkah keluarganya, agar Allah memberi ampunan atas dosa-dosanya.

Rasulullah saw bersabda :
            Sesungguhnya Allah swt senang terhadap orang (hamba) yang menjaga keluarganya.

Rasulullah saw bersabda :
            Barang siapa semalaman berada dalam keadaan kesulitan mencari biaya untuk menghidupi anak-anaknya, maka semalaman pula dia mendapat ampunan dari Allah swt.

            Dari Sahabat Anas ra ia berkata : saya bertanya : Ya Rasulullah, mana yang lebih utama bercengkrama (bercakap-cakap) bersama keluarga atau duduk-duduk di dalam masjid? Nabi Muhammad saw menjawab : Bercengkrama (bercakap-cakap) satu jam bersama keluarga itu lebih aku senangi dari pada iktikaf di dalam masjidku ini. Anas bertanya lagi : Ya Rasulullah, apakah memberi nafkah kepada kerluarga itu lebih tuan senangi dari pada memberi nafkah untuk sabilillah? Beliau menjawab : satu keping dirham yang dinafkahkan kepada keluarganya itu lebih aku senangi daripada seribu keping ninar yang dinafkahkan demi sabilillah
           

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar