Rabu, 02 September 2015

Hukum adzan dua kali dalam shalat Jum'at







حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ قَالَ أَخْبَرَنَا يُوْنُسُ عَنِ الزُّهْرِىِّ قَالَ سَمِعْتُ السَّائِبَ بْنَ يَزِيْدَ يَقُوْلُ إِنَّ الْأَذَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ كَانَ أَوَّلُهُ حِيْنَ يَجْلِسُ اْلإِمَامُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ فِى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  وَأَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَلَمَّا كَانَ فِى خِلاَفَةِ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَكَثُرُوْا ، أَمَرَ عُثْمَانُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِالْأَذَانِ الثَّالِثِ ، فَأُذِّنَ بِهِ عَلَى الزَّوْرَاءِ ، فَثَبَتَ الأَمْرُ عَلىٰ ذٰلِكَ
Dari Az-Zuhri berkata, Aku mendengar As-Sa'ib bin Yazid berkata, "Pada mulanya adzan pada hari Jum'at dikumandangkan ketika Imam sudah duduk di atas mimbar. Yaitu pada masa Rasulullah saw, Abu Bakar dan 'Umar ra. Maka pada masa Khilafah 'Utsman bin 'Affan ra ketika manusia sudah semakin banyak, maka pada hari Jum'at dia mememerintahkan adzan yang ketiga (adzan yang dilakukan sebelum khatib naik mimbar). Sehingga dikumandangkanlah adzan (ketiga) tersebut di Az-Zaura' (nama pasar). Kemudian berlakulah urusan tersebut menjadi ketetapan (sampai sekarang)". (H.R. Bukhari no. 916)
Sejak dahulu sampai sekarang di masjid Haram dan masjid Nabawi dilaksanakan dua kali adzan pada shalat Jum'atnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar