Sabtu, 22 Agustus 2015

pengertian sopan santun dalam islam




    



      Dalam kitab Ta’lim Muta’allim karangan Syekh Al-Zarnuji tertulis : Ketahuilah bawha kewajiban setiap muslim laki-laki dan perempuan bukanlah menuntut segala ilmu. Tetapi ia diwajibkan mempelajari ilmu yang akan dilakukan , yaitu ilmu Ushuluddin dan ilmu Fiqih, yang ada hubungannya dengan ihwal manusia, seperti kufur, iman, sholat, zakat, puasa, haji dan sebagainya. Sebagaimana dikatakan “ Ilmu yang lebih utama adalah ilmu yang akan diamalkan, dan amal yang lebih utama adalah memelihara perbuatan (dari sia-sia dan kerusakan)”. Demikian pula setiap muslim wajib mengetahui budi pekerti terpuji dan tercela, seperti pemurah, kikir, penakut, pemberani, sombong, tawadlu’, iffah (memelihara dari keharaman), boros dan menghemat dalam belanja serta yang lainnya. Sebab sombong, kikir, panakut dan boros itu haram. Sehingga tidak dapat memelihara diri darinya melainkan harus mengetahui ilmunya dan ilmu yang berlawanan padanya. Karenanya maka setiap manusia wajib mengetahui sifat dari akhlaq itu. Adapun menjaga sesuatu yang akan terjadi secara temporer pada waktu-waktu tertentu maka hukumnya Fardlu Kifayah. Jika sebagian penduduk sudah ada yang mengerjakan, maka seluruh penduduk yang lain sudah dianggap gugur kewajibannya.

     Jadi kita memaklumi bahwa belajar ilmu akhlaq hukumnya Fardlu’ain. Dalam sebuah hadits diterangkan :

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُ تَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَا قِ

  Sesungguhnya aku diutus adalah untuk memperbaiki akhlaq


     Hadits tersebut berkenaan dengan rusaknya akhlaq orang-orang Jahiliyah masa itu. Kita ketahui masa Jahiliyah bahwa seseorang bila mempunyai anak perempuan maka ia akan dikubur hidup-hidup, anggapan mereka bahwa anak perempuan adalah membawa sial.

     Kita tahu perjuangan Rosulullah saw, pada saat itu amatlah berat, seperti kejadian di Thoif dan tempat-tempat lainnya, tapi Nabi tidak pernah mengeluh, karena apa? Tidak lain karena akhlaq Rosulullah saw, adalah Al Qur’an. Beliau tahu betul isi dan kandungan Al Qur’an dan sekaligus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

     Dalam Al Qur’an Allah telah berfirman :


وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ   


 Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S. 68 Al Qalam 4)


 لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sungguh telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan yang baik”. (Q.S. 33 Al Ahzab 21)


     Setelah menengok masa Jahiliyah, bagaimana keadaan masa sekarang, apa lebih baik, lebih jelek atau sama dengan masa Jahiliyah. Setiap waktu kita dapat melihat di TV atau media lainnya, banyak tayangan ayah menggauli anak kandungnya, anak menggauli ibu kandungnya, anak berani sama orang tuanya bahkan berani menganiaya sampai membunuhnya, hal demikian karena merosotnya keimanan dan akhlaq mereka

     Ilmu akhlaq sering juga disebut dengan ilmu adab / tata kesopanan. Seyogya nya tingkah laku / kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari adab / tata kesopanan, mulai dari mengerjakan ibadah, mencari ilmu, pergaulan, makan dll.

          Mari kita sedikit demi sedikit menerapkan adab/sopan santun di kegiatan/kehi dupan sehari-hari, harusnya kita mulai dari yang kecil-kecil, seperti memakai sandal orang lain tanpa ijin dari orangnya. Di bawah ini akan diberikan beberapa adab dalam kehidupan sehari-hari.

1 komentar: