Kamis, 13 Agustus 2015

Arti bid'ah dalam bahasa Arab




          Bid’ah merupakan sebuah kata yang tidak asing bagi kita semua. Ia berhubungan dengan banyak hal di dalam Islam. Banyak orang mengatakan : Ini bid’ah, itu bid’ah, ini sesat, itu dhalalah. Sayangnya, banyak orang yang belum memahami makna bid’ah dengan benar. Sehingga tidak jarang mereka terjebak dalam perselisihan. Pribahasa mengatakan : “Banyak orang yang mendengar bunyi lonceng, tetapi sedikit sekali yang mengetahui di mana letaknya lonceng tersebut”.

            Sebenarnya para ulama telah menjelaskan permasalahan ini dengan jelas, hanya saja kita kurang mempelajarinya. Dalam kesempatan ini kami sampaikan uraian singkat tentang bid’ah, dengan harapan tidak terjadi lagi salah pemahaman terhadapnya. Semoga Allah membukakan pintu hati kita untuk mengetahui kebenaran. Amin.

ARTI BID’AH DALAM BAHASA ARAB

        Diberbagai kamus telah disebutkan, antara lain :

a. Al-Muhith
اَلْأَ مْرُ الَّذِى يَكُوْنُ أََوَّلاً
“Sesuatu barang yang pertama adanya”

b. Mukhtarus Shihah
إِخْتَرَعَهُ لَا عَلٰى مِثَالٍ
“Mengadakan sesuatu tidak menurut contoh”

c. Al-Mu’tamad
 إِخْتَرَعَهُ وَاَنْشَاَهُ لَا عَلٰى مِثَالٍ
“Mengadakan dan diciptakan tanpa contoh”

d. Munjid
مَا اأُحْدِثَ عَلٰى غَيْرِ مِثَالٍ سَابِقٍ
“Sesuatu yang baru diadakan tanpa contoh terlebih dahulu”

Pada dasarnya semua kamus bahasa Arab, kata-kata bid’ah berarti : Sesuatu yang diadakan atau barang baru diciptakan tanpa contoh terlebih dahulu. Penciptanya disebut Mubdi’ atau Mubtadi’.  Langit dan bumi juga dikatakan bid’ah karena keduanya diciptakan oleh Allah swt. tanpa adanya contoh terlebih dahulu. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

بَدِيْعُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَإِذَا قَضٰى أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ
Allah Pencipta langit dan bumi (tanpa contoh), dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia. (Q.S. 2 Al Baqarah 117)

          Di dalam Al-Qur’an ada ayat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw bukanlah Nabi bid’ah, yakni Nabi yang tidak ada contohnya terlebih dahulu :
قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعاً مِّنَ الرُّسُلِ
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama (yang belum ada contohnya) di antara rasul-rasul…. (Q.S. 46 Al Ahqaaf 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar