Minggu, 13 Januari 2019

Dasar Membaca Sami'allahuliman Hamidah




Dalam shalat dikenal istilah takbir intiqal, yakni kesunnahan mengucapkan kalimat takbir (Allahu Akbar)  setiap kali perpindahan gerak. Ada satu yang berbeda, yakni ketika bangun dari ruku’, bukanlah kalimat takbir yang sunnah diucapkan, melainkan kalimat tasmi’ (sami’allahu liman hamidah)

Syaikh Sulaiman bin Muhammad bin Umar Al-Bujairami dalam kitabnya menegaskan :

وَالسَّبَبُ فِي سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ { أَنَّ الصِّدِّيْقَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ مَا فَاتَتْهُ صَلَاةٌ خَلْفَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ، فَجَاءَ يَوْمًا وَقْتَ صَلَاةِ الْعَصْرِ فَظَنَّ أَنَّهَا فَاتَتْهُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاغْتَمَّ بِذَلِكَ وَهَرْوَلَ وَدَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَوَجَدَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُكَبِّرًا فِي الرُّكُوْعِ فَقَالَ : الَْحَمْدُ لِله،ِ وَكَبَّرَ خَلْفَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَ جِبْرِيلُ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرُّكُوْعِ فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُلْ : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ }. وَفِي رِوَايَةٍ { اِجْعَلُوْهَا فِي صَلَاتِكُمْ }. فَقَالَهَا عِنْدَ الرَّفْعِ مِنَ الرُّكُوْعِ ، وَكَانَ قَبْلَ ذَلِكَ يَرْكَعُ بِالتَّكْبِيْرِ وَيَرْفَعُ بِهِ فَصَارَتْ سُنَّةً مِنْ ذَلِكَ الْوَقْتِ بِبَرَكَةِ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Dan sebab pada perkataan sami’allahu liman hamidah adalah sesungguhnya Abu Bakar Ash-Shiddiq ra tidak pernah ketinggalan shalat di belakang Rasulullah. saw. Pada suatu hari ketika hendak shalat  Ashar beliau terlambat dan menyangka tidak sempat shalat di belakang Rasulullah saw, beliau sangat menginginkan agar bisa shalat bersama Rasulullah saw, beliau berlari dan memasuki masjid rupanya meliau mendapatkan Rasulullah saw sedang membaca takbir dalam ruku’ maka belaiu memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah dan bertakbir salat mengikuti Rasulullah saw.  Maka datanglah malaikat Jibril kepada Nabi saw yang sedang ruku’ dan mengatakan : wahai Muhammad Allah telah mendengar orang yang  memuji-Nya, maka ucapkan : sami’allahu liman hamidah. Dalam riwayat lain disebutkan : Jadikanlah kalimat itu sebagai bacaan shalat kalian. Maka beliau membacanya ketika bangkit dari ruku'. Padahal sebelum itu beliau turun ke ruku' dan bangkit dari ruku’ dengan mengucapkan : Allahu Akbar. Maka itu menjadi sunnah dari semenjak itu dengan berkat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. (Kitab Hasyiyah Al-Bujairami 'Alal Khathib, Juz IV, halaman 382)

Dari kisah di atas bisa dipahami bahwa kesunahan tasmi’ saat bangun dari ruku‘ merupakan jawaban atas pujian yang disampaikan oleh sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra karena ia masih tetap bisa menjaga keistiqamahan shalat berjama’ah bersama Rasulullah saw.

Bacaan tasmi' (sami’allahu liman hamidah) ini bukan hanya bagi imam saja tetapi juga bagi makmum, dan bagi yang shalat munfarid (sendirian)

BACA JUGA :

1 komentar: