Sabtu, 20 Januari 2018

Bahaya Akibat Berbohong (Berdusta)



Berbohong (Berdusta) adalah perbuatan yang sangat berbahaya dan banyak akibat yang ditimbulkan dari perbuatan itu. Banyak hadits dan ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan bahaya dan akibat yang ditimbulkan dari berbohong, di antaranya adalah :

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِْيمٌ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Q.S. 2 Al Baqarah 10)

لَّعْنَةَ اللهِ عَلٰى الْكَاذِبِيْنَ
Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (Q.S. 3 Ali 'Imran 61)

وَيْلٌ لِّكُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيْمٍ
Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, (Q.S. 45 Al Jaatsiyah 7)

قُتِلَ الْخَرَّاصُوْنَ
Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (Q.S. 51 Adz Dzaariyaat 10)

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ بِآيَاتِ اللهِ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (Q.S. 16 An-Nahl 105)

إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. (Q.S. 40 Gafir 28)

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِى قَالاَ الَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ اْلآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Dari Samurah bin Jundab ra dia berkata, Nabi saw bersabda : Aku tadi malam bermimpi ada dua orang yang membawaku, keduanya berkata : Dan yang kamu lihat seseorang yang dirobek-robek mulutnya adalah seorang pendusta yang selalu berbicara dengan kedustaannya hingga dibawanya sampai ke ufuk (cakrawala) sana, dan ia selalu seperti itu hingga datang hari Kiamat. (H. R. Bukhari no. 6096)

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيْهِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ . ثَلاَثًا . قَالُوْا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ . قَالَ اَلْإِشْرَاكُ بِاللهِ، وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ. وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَقَالَ أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرِ
Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah dari bapaknya ra berkata, Nabi saw bersabda : Maukah kamu aku beritahu dosa besar yang paling besar? Beliau menyatakannya tiga kali. Mereka menjawab : Mau, wahai Rasulullah. Maka Beliau bersabda : Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua. Lalu Beliau duduk dari sebelumnya berbaring kemudian melanjutkan sabdanya: Ketahuilah, juga ucapan (bohong) dusta. (H. R. Bukhari no. 2654)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ  آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ. زَادَ فِى رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : وَإِنْ صَامَ وَصَلَّى وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ   .  
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rosulullah saw, bersabda : Tanda orang munafik ada tiga. Bila berbicara, bohong. Bila berjanji, tidak menepati. Bila dipercaya, khianat. (H. R. Bukhari no. 33). Menurut riwayat Muslim no. 222 terdapat tambahan : …. Sekalipun dia melakukan puasa atau shalat dan mengaku muslim.

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
Dari Abdullah dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kebohongan, maka ia akan dicatat sebagai pembohong (pendusta).  (H. R. Muslim no. 6705, Tirmidzi no. 2099 dan lainnya)

Akibat lain yang bisa ditimbulkan dari perbuatan berbohong, yaitu menghilangnya kepercayaan orang lain terhadapnya. Jika kepercayaan orang lain terhadap diri seseorang telah hilang, maka yang terjadi selanjutnya bisa jadi adalah orang tersebut akan dikucilkan dari pergaulan di lingkungan tempat ia tinggal. Ketika seseorang sedang berbohong, pikirannya tidak akan pernah tenang dan akan selalu merasakan kecemasan dan was-was, hal ini bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit.

BACA JUGA :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar