Sabtu, 05 Desember 2015

Pujian setelah adzan



عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ.  

Dari Anas bin Malik beliau berkata, Rasulullah saw bersabda : Tidak tertolak doa antara adzan dan iqomah. (H. R. Abu Daud no. 521, Baihaqi no. 2013, Nasa'I no. 9899, Ibnu Hibban no. 1725, Khuzaimah no. 419, Abu Ya'la no. 3680) 

Sementara melantunkan syair didalam masjid, apabila dalam syair tadi mengandung pujian yang benar, petuah-petuah, etika, atau ilmu-ilmu yang bermanfaat adalah boleh. Seorang sahabat Hasan bin Tsabit telah benar-benar melantunkan syair-syair pujian kenabian dimasjid Madinah dihadapan Rasulullah Saw dan para sahabat. Berikut riwayatnya:

عَنْ سَعِيْدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ مَرَّ عُمَرُ فِى الْمَسْجِدِ وَحَسَّانُ يُنْشِدُ ، فَقَالَ كُنْتُ أُنْشِدُ فِيْهِ ، وَفِيْهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ ، ثُمَّ الْتَفَتَ إِلٰى  أَبِى هُرَيْرَةَ ، فَقَالَ أَنْشُدُكَ بِاللهِ ، أَسَمِعْتَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   يَقُوْلُ  أَجِبْ عَنِّى، اَللهم أَيِّدْهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ، قَالَ نَعَمْ     

Dari Sa’id bin Musayyab ia berkata : Umar lewat di masjid sementara Hassan (Hassan bin Tsabit) sedang melantunkan syair. (Hassan melirik kepadanya) dan berkata: Saya membaca syair di masjid, dan di dalamnya ada orang yang lebih mulia dari pada anda. Kemudian Umar menoleh ke Abu Hurairah, lalu bertanya: Saya bersumpah untukmu demi Allah, apakah kamu mendengar Rasulullah saw bersabda: Kabulkan saya, Ya Allah, kokohkan Hassan dengan malaikat Jibril? Abu Hurairah menjawab: Ya, saya mendengarnya. (H.R. Bukhari no. 3212 dan Muslim no. 6539)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar