Senin, 23 November 2015

CARA MENJAWAB SALAM PADA NON MUSLIM



حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْكِتَابِ فَقُوْلُوْا وَعَلَيْكُمْ

Telah menceritaakan kepada kami Anas bin Malik ra, ia berkata : Nabi saw bersabda : Apabila orang-orang ahlul kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah "wa'alaikum". (H. R. Bukhari no. 6257, Muslim no. 5780 dan lainnya)

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ أَصْحَابَ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوْا لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يُسَلِّمُوْنَ عَلَيْنَا فَكَيْفَ نَرُدُّ عَلَيْهِمْ قَالَ قُوْلُوْا وَعَلَيْكُمْ.

Dari Anas, bahwasanya para sahabat Nabi saw pernah bertanya kepada Nabi saw : Sesungguhnya orang-orang ahlul kitab biasa mengucapkan salam kepada kami, bagaimana cara menjawabnya? Beliau bersabda : Jawablah "Wa'alaikum". (H. R. Muslim no. 5781, Abu Daud no. 5209 dan lainnya)

Berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa apabila ada orang ahlul kitab (Nasrani atau Yahudi) memberi salam kepada kita, maka kita harus menjawabnya, namun cukup dengan mengucapkan "wa'alaikum" (dan atas kamu) saja. Ini adalah pendapat yang dijadikan pegangan oleh jumhur (kebanyakan) ulama.

Akan tetapi kiranya perlu juga kita ketahui, bahwa Ibnu Abbas ra sahabat Nabi yang betul-betul mendalami tafsir Al-Qur'an sehingga populer dengan gelar Turjumatul Qur'an, tidak sependapat dengan pendapat jumhur ulama di atas tadi.

وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ وَاْلبُخَارِيُّ فِي اِلأَدَبِ الْمُفْرَدِ وَابْنُ جَرِيْرٍ وَابْنُ الْمُنْذِرِ وَابْنُ أَبِيْ حَاتِمٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : مَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ مِنْ خَلْقِ اللهِ فَارْدُدْ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ يَهُوْدِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا أَوْ مَجُوْسِيًّا ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ يَقُوْلُ
وَإِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوْهَا

Imam Ibnu Abi Syaibah, Imam Bukhari dalam kitabnya "Al-Adabul Mufrad", Imam Ibnu Jarir, Iman Ibnul Mundzir dan Imam Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata : Bila makhluk Allah memberi salam kepadamu, maka kamu harus menjawab salamnya, walaupun dia termasuk orang Yahudi, orang Nasrani atau orang Majusi. Demikian itu karena Allah telah berfirman : Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). (Q.S. 4 An Nisaa' 86). (Kitab Fathul Qodir - Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani  juz, 1 halaman, 745)

Penghormatan dalam Islam adalah dengan mengucapkan "Assalamu 'alaikum" (keselamatan atas kamu)

Seorang Mujtahid Fatwa dalam madzhab Syafi'i yang bernama Imam Nawawi dalam kitabnya syarhu An-Nawawi alaa muslim mengatakan berikut ini :

وَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِنَا : يَجُوْزُ أَنْ يَقُوْلَ فِي الرَّدِّ عَلَيْهِمْ : وَعَلَيْكُمْ السَّلَامُ، وَلَكِنْ لَا يَقُوْلُ : وَرَحْمَةُ اللهِ
Dan sebagian sahabat-sahabat kami telah berkata : Boleh hukumnya menjawab salam mereka (ahlul kitab) dengan mengucapkan "Wa'alaikumussalaam" akan tetapi tidak boleh mengucapkan "Warahmatullaah".

Bila perkumpulan (majlis itu) berkumpul dari berbagai agama, maka kita boleh mengucapkan salam sebagai mana ucapan salam pada kebanyakan orang Islam.

عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِمَجْلِسٍ وَفِيْهِ أَخْلاَطٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْيَهُوْدِ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ.

Dari Urwah, bahwasanya Usamah bin Zaid mengabarkannya : Bahwa Nabi saw lewat di suatu majlis yang didalamnya terdapat kaum muslimin dan Yahudi, lalu beliau memberi salam kepada mereka. (H. R. Tirmidzi no. 2920, terdapat pula di riwayat Bukhari dan Muslim dengan hadits yang panjang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar