Jumat, 07 Agustus 2015

KISAH NABI ISA ( 1 )





      Seorang lagi Nabi Allah yang diceritakan dari kecil di dalam al-Qur’an ialah Isa. Nabi Isa diutus kepada kaum Bani Israil dengan kitab Injil yang diturunkan sebelum al-Qur’an.
     Di dalam al-Qur’an, Nabi Isa disebut dengan empat panggilan yaitu Isa, Isa putera Mariam,putera Mariam dan al-Masih. Ibunya seorang yang sangat dimuliakan Allah. Dia sangat dimuliakan Allah. Dia memilihnya di atas semua perempuan di semua alam. Firman-Nya:  Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesung-guhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)”.   (Q.S. 3 Ali 'Imran 42)
      Mariam, ibu Nabi Isa, telah menempuh satu ujian yang amat berat daripada Allah. Dia dipilih untuk melahirkan seorang Nabi dengan tanpa disentuh oleh seseorang lelaki. Dia adalah seorang perempuan yang suci.
     Kelahiran Nabi Isa merupakan suatu mukjizat kerana dilahirkan tanpa bapa. Kisahnya diceritakan di dalam al-Qur’an. Di sini, ceritanya bermula dari kunjungan malaikat kepada Mariam atas perintah Allah. Ketika itu, malaikat menyerupai manusia dengan tanpa cacat.

Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". (Q.S. 19 Maryam 18)

Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk membe-rimu seorang anak laki-laki yang suci".(Q.S. 19 Maryam 19)
    Pada ayat yang lain, diceritakan bahawa malaikat yang datang itu telah memberi nama kepada putera yang bakal dilahirkan. Nama itu diberi oleh Allah, dan dia (Isa) akan menjadi terhormat di dunia dan akhirat sambil berkedudukan dekat dengan Tuhan. Ayatnya berbunyi:
     (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terke-muka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.   (Q.S. 3 Ali 'Imran 45)
    Kemudian Mariam bertanya: Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"  (Q.S. 19 Mar-yam 20) 
    Malaikat menjawab: Jibril berkata: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".  (Q.S. 19 Maryam 21) 
     Maka lahirlah Isa putera Mariam hampir enam ratus tahun sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Allah membuat Nabi Isa dan ibunya satu ayat (tanda) bagi manusia, yaitu tanda untuk menunjukkan kebesaran-Nya: “Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang me-ngalir”.  (Q.S. 23 Al Mu'minuun 50)
      Isa adalah seorang Nabi dan juga seorang Rasul. Nabi Isa dan beberapa orang rasul telah dilebihkan Allah daripada rasul-rasul lain. Ada yang Dia berkata-kata kepadanya, ada yang Dia menaikkan darjat, dan bagi Isa, Dia memberi bukti-bukti yang jelas serta mengukuhkannya dengan Roh Suci. Firman-Nya: ”Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (lang-sung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggi-kannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah meng-hendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.  (Q.S. 2 Al Baqarah 253)
     Namun begitu, manusia dilarang oleh Allah untuk membeda-bedakan antara para rasul dan Nabi. Larangan itu berbunyi:
    “Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman ke-pada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Q.S. 2 Al Baqarah 136)
     Akibat membeda-bedakan Nabi atau Rasul dapat dilihat pada hari ini, iaitu Nabi Isa dipercayai oleh sebagian pihak sebagai Tuhan atau anak Tuhan, yang berhak membuat hukum agama.
      Oleh kerana Isa seorang Nabi yang diberi sebuah Kitab, Injil, yang mengandungi petunjuk dan cahaya untuk menjadi pegangan Bani Israil. Selain menyuruh Bani Israil menyembah Allah dengan mentaati Injil, Nabi Isa mem-bernarkan kitab Taurat yang diturunkan sebelumnya. Dua firman Allah menjelaskannya di sini, berbunyi:
    Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. 5 Al Maa-idah 46)

“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”.   (Q.S. 5 Al Maa-idah 117)

     Dan juga disebut di dalam Injil (dan Taurat) yaitu berita mengenai kedatangan seorang Nabi berbangsa Arab, atau ummi : “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang  ada  di  sisi  mereka,  yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.  (Q.S. 7 Al A'raaf 157)

     dan janji dikurniakan Taman atau syurga bagi orang-orang yang berpe-rang di jalan Allah: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”.  (Q.S. 9 At Taubah 111)

     Janji itu juga didapati di dalam Taurat dan al-Qur’an. Ketika nabi Isa diutus, manusia sedang berselisih dalam hal agama. Maka kedatangannya adalah juga untuk memperjelaskan apa yang diperselisihkan. Firman Allah:
    “Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". (Q.S. 43 Az Zukhruf 63)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar